McDonald's Digugat Seorang Pria yang Sakit Akibat Wabah E. coli



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Seorang pria asal Colorado, Eric Stelly, telah mengajukan gugatan pertama terhadap McDonald’s terkait wabah E. coli yang terkait dengan burger Quarter Pounder.

Wabah tersebut telah menyebabkan satu orang meninggal dan hampir 50 orang lainnya mengalami gejala keracunan.

Gugatan ini diajukan pada hari Rabu di Pengadilan Sirkuit Cook County, Illinois, dan menuduh McDonald's lalai dalam menangani dan merawat makanan yang disajikan.


Baca Juga: Wabah E-Coli, Restoran Cepat Saji di AS Tarik Penggunaan Bawang

Kronologi Kasus Wabah E. coli di Restoran McDonald’s

Eric Stelly, penduduk Greeley, Colorado, mengonsumsi makanan dari restoran McDonald's di Greeley pada 4 Oktober.

Beberapa hari kemudian, ia dinyatakan positif terinfeksi E. coli, dan pejabat kesehatan Colorado mengonfirmasi bahwa infeksi Stelly terkait dengan wabah McDonald's. Stelly menggugat McDonald's di Chicago, kota tempat perusahaan tersebut berbasis.

Tuntutan Ganti Rugi dan Tuntutan Hukum

Gugatan ini menuntut McDonald’s untuk membayar ganti rugi lebih dari $50.000, dengan tuduhan kelalaian dalam penyimpanan dan penyajian makanan yang menyebabkan infeksi E. coli.

Berita mengenai gugatan ini memengaruhi saham McDonald's, yang sempat turun meski kemudian pulih dan meningkat sebesar 0,5%.

Baca Juga: Wabah E. Coli Terkait dengan Hamburger McDonalds Melanda AS, 1 Orang Meninggal

Joe Erlinger, Presiden McDonald's USA, menyatakan bahwa perusahaan harus memperbaiki kepercayaan publik setelah menarik produk Quarter Pounder dari menu di sekitar 20% dari 14.000 restorannya di Amerika Serikat.

Dampak Wabah di Wilayah Barat dan Tengah AS

Wabah ini telah menjangkiti banyak orang di kawasan barat dan tengah Amerika Serikat, menyebabkan satu orang meninggal dunia dan 10 orang lainnya dirawat di rumah sakit akibat komplikasi serius.

CDC (Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat) dan McDonald's bekerja sama untuk mengidentifikasi sumber infeksi yang mungkin berasal dari irisan bawang atau daging burger.

Bawang yang digunakan di restoran McDonald's diduga sebagai sumber utama infeksi, meskipun USDA (Departemen Pertanian AS) masih melakukan pengujian pada sampel daging yang terinfeksi.

Baca Juga: Dijadwalkan Mampir ke McDonald’s Saat Kampanye, Trump akan Goreng Kentang

Kasus Wabah E. coli Terkait dengan Insiden Tahun 1993

Strain E. coli yang menyebabkan wabah di McDonald’s ini adalah E. coli O157, yang sama dengan strain yang terkait dengan insiden tahun 1993 di jaringan restoran Jack in the Box yang menyebabkan kematian empat anak.

McDonald’s menyatakan bahwa pemasok mereka melakukan pengujian berkala terhadap produk-produk mereka selama periode wabah yang disebutkan CDC, namun tidak ada strain E. coli yang terdeteksi pada saat itu.

Ron Simon, pengacara Stelly, mengungkapkan bahwa ia juga mewakili 15 orang lainnya yang terkena dampak wabah ini.

Selanjutnya: Harga Pangan Terkini di Jawa Tengah, 27 Oktober 2024: Harga Bawang dan Daging Naik

Menarik Dibaca: Ini Tren Ruang Tamu yang Mungkin Disesali, Ada 7 lo!

Editor: Handoyo .