MDLN targetkan kenaikan luas penjualan lahan 45%



JAKARTA. PT Modernland Realty Tbk (MDLN) optimis prospek penjualan lahan industri tahun ini akan lebih cemerlang. Tahun ini perseroan menargetkan bisa menjual lahan seluas 145 hektare (ha), naik 45% dari target tahun lalu 100 ha.   Sekretaris perusahaan MDLN Cuncun Widjaja mengatakan, target lebih tinggi didorong oleh ekonomi tahun ini sudah cukup stabil sehingga perseroan optimis penjualan lahan industri tumbuh. “Sepanjang tahun 2014 penjualan lahan industri mencapai 161 ha,” ungkapnya saat dihubungi KONTAN, Kamis (22/1).   Saat ini MDLN masih memiliki landbank atau lahan cadangan seluas 1280 Ha. Sekitar 370 ha berada di Cikande Serang Banten, sisanya di Jakarta. MDLN akan terus berusaha menambah land bank dan perseroan masih akan menfokuskan diri di Jakarta dan Cikande.     Untuk itu MDLN menganggarkan belanja modal atau capital expenditure (capex) Rp 1,3 triliun tahun ini. Sebagian besar dana akan digunakan untuk akuisisi lahan atau sekitar Rp 975 miliar dan sisanya pengembangan lima sampai enam kluster baru di kawasan Jakarta Garden City (JGC). Sejauh ini, perseroan masih akan mengandalkan kas internal untuk membiayai capex tersebut.

Sepanjang 2014, MDLN mencatakan marketing sales Rp 3,76 triliun atau 98,9 % dari target Rp 3,8 triliun.  Proyek residential menyumbang kontribusi 60% dan sisanya dari proyek industrial. Tahun ini, perseroan menargetkan bisa mencapai Rp 5,4 triliun atau naik 43,6 % dari pencapaian tahun lalu.   Dengan landbank yang masih cukup luas ditambah dengan proyek pengembangan lima sampai enam klaster baru, MDL optimis target marketing sales dapat tercapai tahun ini. Apalagi, kata Cuncun, harga penjualan lahan diperkirakan bisan naik 5%-10% tahun ini.   Cuncun menambahkan, perseroan akan mendorong pertumbuhan recurring income atau pendapatan berulang 5%-10% secara bertahap dalam 3-5 tahun ke depan. Saat ini recurring income MDLN masih di bawah 5%.  Untuk itu, perseroan berencana membangun hotel di Cikande. “Saat ini masih dalam proses perencanaan,” ujar Cuncun.   Per kuartal III/2014, pendapatan MDLN tercatat 2,24 triliun atau melonjak 59,7% secara year-on-year. Namun, membengkaknya beban membuat laba bersih merosot 25,47% ke posisi Rp537,84 miliar. Beban pokok penjualan dan beban langsung tercatat meroket 220,53% dari Rp320,62 miliar menjadi Rp1,02 triliun. Adapun, beban usaha naik 21,31% ke angka Rp285,89 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Uji Agung Santosa