MDRN akan tawarkan waralaba gerai 7-Eleven



JAKARTA. Perusahaan ritel operator jaringan gerai 7-Eleven di Indonesia, PT Modern Internasional Tbk (MDRN), berniat mengubah strategi pengembangan gerai. Perusahaan ini akan menawarkan konsep waralaba dalam pengembangan gerai 7-Eleven. Waralaba menjadi jalan Modern mendorong ekspansi 7-Eleven. Pilihan ini juga mengurangi risiko bisnisnya.

Presiden Direktur PT Modern Internasional Tbk, Sungkono Honoris, menjelaskan, tahun depan MDRN akan menawarkan waralaba 7-Eleven kepada masyarakat. Saat ini, dari 175 unit gerai 7-Eleven, seluruhnya milik MDRN. "Di luar negeri 7-Eleven ditawarkan franchise," kata dia, kemarin (22/12).

Sebagai catatan, MDRN meraih penjualan bersih sebesar Rp 660, 7 miliar pada kuartal III-2016, turun 31,4% ketimbang kuartal III-2015, yakni sebesar Rp 962, 8 miliar.


Bisnis ritel 7-Eleven adalah kontribusi utama emiten tersebut. Pada periode tersebut Sevel membukukan penjualan Rp 526,2 miliar, yang berkontribusi 79,6% terhadap pendapatan keseluruhan secara konsolidasi. Namun pendapatan 7-Eleven di tahun ini merosot sekitar 23,4%.

Terkait kinerja tersebut, perseroan ini memutuskan menutup puluhan gerai yang kurang produktif. "Tahun ini MDRN menutup 25 gerai 7-Eleven yang mencetak performa kurang baik. Ini merupakan evaluasi dan juga relokasi di pasar yang lebih tepat, sehingga bisa mencetak performa lebih baik," kata Henri Honoris, Direktur MDRN, saat menggelar agenda paparan publik, kemarin.

Tekanan terhadap performa 7-Eleven dalam kurun waktu satu tahun terakhir, antara lain akibat melemahnya daya beli masyarakat. Gerai ini juga terpukul larangan menjual minuman beralkohol. Kenaikan harga bahan baku yang menyebabkan beban perusahaan naik, turut membenai MDRN.

Tahun depan, MDRN akan melihat lagi performa gerai 7-Eleven. "Manajemen terus mengevaluasi kinerja," tegas Henri.

Tahun 2017, kata Henri, MDRN akan terus selektif membuka gerai baru. Kalaupun membuka gerai baru, akan banyak menggunakan aset peralatan dari gerai yang sudah tutup.

Jadi MDRN tak harus mengeluarkan banyak belanja modal. "Satu atau dua tahun ke depan, kita akan buka outlet yang lebih kecil agar lebih menghemat biaya. Sehingga bisnis kita bisa bertumbuh lebih cepat," harapnya.

Terkait adanya beberapa gerai yang ditempeli stiker objek penunggak pajak, Henri menjelaskan, saat ini manajemen tengah mengklarifikasi kepada Pemprov DKI Jakarta. "Manajemen sedang mengklarifikasi dengan pemerintah daerah dan akan diselesaikan akhir tahun ini," kata Henri.

Sampai akhir tahun ini, diperkirakan 7-Eleven akan berkontribusi hingga 80% dari total pendapatan keseluruhan konsolidasi. Sehingga, 7-Eleven harus lebih menyiapkan diri bersaing dengan peritel mini market lain. "Agar bisa bersaing dengan ritel lain, 7-Eleven terus berinovasi dengan produk makanan segar, sehingga bisa kompetitif di market," papar Henri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Rizki Caturini