Mebel akar masih diminati



Akar kayu yang diolah menjadi beragam furnitur cantik unik rupanya masih diminati konsumen. Dengan sentuhan tangan-tangan kreatif, kerajinan berbahan dasar akar kayu tersebut laku hingga jutaan rupiah. Produk mebel yang memanfaatkan akar kayu akar ini bisa dengan mudah Amda temui di Blora, Jawa Tengah.

Perajin mebel di daerah ini banyak memafaatkan kayu akar jati limbah produksi Perhutani. Jarmu Siswandy, salah satu perajin mebel di sana, mengatakan permintaan kerajinan akar atau bonggol kayu cukup laris. Menurut Jarmu, akar kayu memiliki nilai jual tinggi setelah diolah.

Contohnya, satu set meja akar kayu dengan empat kursi dihargai Rp 5 juta. "Harga bisa berubah, tergantung tingkat kerumitan dalam prosses pembuatannya," ungkap Jarmu.


Proses pembuatannya sendiri tidak mudah. Sebab, akar kayu jati harus disambung-sambungkan, sehingga menghasilkan sebuah bentuk furnitur yang unik. "Saya mendesain sendiri semua bentuk produk furnitur yang saya buat," kata Jamru.

Sebelum proses pembuatan furnitur dilakukan, Jamru terlebih dahulu merancang desainnya di atas kertas. Desainnya sendiri kadang menyesuaikan dengan bahan akar kayu yang ada. Ambil contoh, sandaran kursi yang dibuat menyerupai jari-jari tangan. Sementara, di tengah-tengahnya diberi aneka hiasan motif yang membuatnya semakin tampak unik.

Butuh waktu dua hingga tiga minggu untuk membuat satu set meja dan kursi. Produk mebelnya kini banyak dipasarkan di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Dalam sebulan ia bisa menjual paling sedikit empat set mebel dengan omzet lebih dari Rp 20 juta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Havid Vebri