JAKARTA. Kala persediaan kayu baru menipis, kayu bekas tak terpakai justru menjadi solusi. Di tangan orang-orang terampil, dan kreatif, limbah kayu ternyata bisa dimanfaatkan sebagai bahan baku mebel berkualitas tinggi. Adalah sejoli pemilik CV Nuansa Kayu Bekas, Bima Satria Dewa dan Rani Permata Sari yang merintis usaha mebel kayu bekas sejak 2009. Keduanya menemukan ide pembuatan mebel dari kayu bekas karena melihat bahan tersebut melimpah dan berserakan di sekitar Wonorejo, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah. “Awalnya karena melihat banyak kayu bekas di lingkungan sekitar. Sayang sekali apabila kayu bekas tersebut dibuang menjadi limbah. Pak Bima Satria Dewa dan Ibu Rani Permata Sari kemudian menemukan ide untuk mengolahnya menjadi sesuatu yang lebih bernilai daripada dibuang,” ujar Marketing CV Nuansa Kayu Bekas, Suwartini saat diwawancarai Kompas.com saat pameran Indonesia International Furniture Expo (IFEX) 2015, di Jakarta International Expo, Kemayoran, Jakarta Pusat, Sabtu (14/3).
Mebel kayu bekas diminati konsumen asing
JAKARTA. Kala persediaan kayu baru menipis, kayu bekas tak terpakai justru menjadi solusi. Di tangan orang-orang terampil, dan kreatif, limbah kayu ternyata bisa dimanfaatkan sebagai bahan baku mebel berkualitas tinggi. Adalah sejoli pemilik CV Nuansa Kayu Bekas, Bima Satria Dewa dan Rani Permata Sari yang merintis usaha mebel kayu bekas sejak 2009. Keduanya menemukan ide pembuatan mebel dari kayu bekas karena melihat bahan tersebut melimpah dan berserakan di sekitar Wonorejo, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah. “Awalnya karena melihat banyak kayu bekas di lingkungan sekitar. Sayang sekali apabila kayu bekas tersebut dibuang menjadi limbah. Pak Bima Satria Dewa dan Ibu Rani Permata Sari kemudian menemukan ide untuk mengolahnya menjadi sesuatu yang lebih bernilai daripada dibuang,” ujar Marketing CV Nuansa Kayu Bekas, Suwartini saat diwawancarai Kompas.com saat pameran Indonesia International Furniture Expo (IFEX) 2015, di Jakarta International Expo, Kemayoran, Jakarta Pusat, Sabtu (14/3).