JAKARTA. Citra rotan yang sempat buruk beberapa waktu lalu kini mulai membaik. Harga bahan baku rotan pun mulai mengalami kenaikan sebesar 100% dalam lima tahun terakhir. Pendiri Asosiasi Meubel dan Kerajinan Indonesia (AMKRI), Hatta Sinatra, menuturkan rotan sempat dianggap barang murahan karena para produsen berlomba-lomba dalam memproduksi mebel berbahan dasar material tersebut. Penjualannya yang terlalu masif membuat citra rotan memudar. “Kita harus mengembalikan citra rotan seperti zaman dahulu. Dulu rotan terlalu diobral hingga bebas dikirim, dijual, atau diekspor. Alhasil rotan dianggap barang murah, produk sampah, tidak eksklusif oleh pembeli asing,” ujar Hatta ketika diwawancarai Kompas.com, saat pameran Indonesia International Furniture Expo (IFEX) 2015, di Jakarta International Expo, Kemayoran, Jakarta Pusat, Sabtu (14/3).
Mebel rotan tak lagi murahan
JAKARTA. Citra rotan yang sempat buruk beberapa waktu lalu kini mulai membaik. Harga bahan baku rotan pun mulai mengalami kenaikan sebesar 100% dalam lima tahun terakhir. Pendiri Asosiasi Meubel dan Kerajinan Indonesia (AMKRI), Hatta Sinatra, menuturkan rotan sempat dianggap barang murahan karena para produsen berlomba-lomba dalam memproduksi mebel berbahan dasar material tersebut. Penjualannya yang terlalu masif membuat citra rotan memudar. “Kita harus mengembalikan citra rotan seperti zaman dahulu. Dulu rotan terlalu diobral hingga bebas dikirim, dijual, atau diekspor. Alhasil rotan dianggap barang murah, produk sampah, tidak eksklusif oleh pembeli asing,” ujar Hatta ketika diwawancarai Kompas.com, saat pameran Indonesia International Furniture Expo (IFEX) 2015, di Jakarta International Expo, Kemayoran, Jakarta Pusat, Sabtu (14/3).