KONTAN.CO.ID - Pada akhir Desember 2022 lalu, pemerintah Indonesia melalui Presiden Jokowi resmi mencabut aturan PPKM atau pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat di seluruh Indonesia. Hal itu dilakukan karena kondisi pandemi dianggap semakin terkendali, salah satunya karena imunitas penduduk yang tinggi. Artinya, saat ini kita telah melewati masa pandemi dan mulai memasuki masa endemi. Namun, bukan berarti sekarang saatnya bersenang-senang. Di sisi lain, Bank Dunia memperingatkan bahwa risiko resesi global akan terjadi pada tahun 2023. Ancaman ini semakin terlihat nyata setelah menyebarnya berita
lay-off yang dilakukan oleh berbagai
start-up di Indonesia. Ribuan pegawai dari berbagai level harus di
lay-off dengan alasan mengurangi pengeluaran dalam menghadapi resesi global. Melihat dua kondisi tersebut yang saling bertolak belakang, Marketing Enthusiast Community dan BINUS Business Scholl menggelar sesi diskusi bertajuk
“Making 2023 A Promising Year” untuk membahas peluang bisnis serta tren
consumer behaviour pada tahun 2023.
Marketing Enthusiast Community dan BINUS Business School Gelar Diskusi Bersama Pada 11 Februari 2023, BINUS Business School dengan QS Global MBA Rankings 2023 Posisikan S2 BINUS Business School Unggul di Indonesia berkolaborasi dengan Marketing Enthusiast Community (MEC) mengadakan sebuah sesi diskusi bersama dan forum terbuka. Acara tersebut diadakan di BINUS International – Kampus BINUS @ Senayan, Jl. Hang Lekir I No.6 Tanah Abang, Jakarta Pusat, DKI Jakarta. Acara bertema
“Making 2023 A Promising Year” itu diadakan bagi para pelaku pemasaran yang ingin berdiskusi bersama MEC mengenai potensi pemasaran pada tahun 2023 nanti. Kolaborasi BINUS Business School dan MEC bukanlah tanpa alasan. MEC adalah sebuah komunitas atau organisasi nonprofit pertama yang dibuat oleh Glenn Karela Purwanto, CPM (Asia) pada tahun 2021. Organisasi ini menaungi banyak praktisi pemasaran dari berbagai bidang, mulai dari Brand Marketing, Marketing Researcher, Public Relation, e-Commerce, Social Media, Marketing Communication, Product Specialist, hingga anggota C-Level seperti CMO atau Marketing Director. Hingga kini MEC telah memiliki ratusan anggota aktif dan secara rutin menggelar diskusi bertema pemasaran dan digital di berbagau kota mulai dari Jakarta hingga Surabaya. Dengan
background kuat di bidang bisnis dan
marketing, kehadiran MEC pada
event kali ini mampu memberi wawasan baru kepada anak-anak muda dan para profesional dalam menghadapi ketidakpastian ekosistem bisnis pada tahun 2023. “Sejak awal, MEC hadir untuk membantu meningkatkan kompetensi dan kepercayaan diri para pelaku bisnis di Indonesia. Hal ini bersinergi dengan fokus BINUS Business School yang memiliki komitmen untuk
fostering dan
empowering Indonesia.” ujar Glenn Karela. 12
representatives MEC dari berbagai bidang menjadi pembicara Pada acara bertajuk
“Making 2023 A Promising Year” ini, hadir 12 perwakilan MEC yang membimbing jalannya forum terbuka serta menjadi pembicara dalam
sharing session. Mereka adalah ahli di bidang pemasaran dengan berbagai macam latar belakang, sehingga perspektif materi yang diberikan pun semakin variatif. Salah satunya adalah Dr. Ina Agustini Murwani, M.M., MBA, Deputy Head of Program, BINUS Business School-Master Program. Selain itu, masih banyak pakar lainnya yang mewakili perusahaan dari berbagai bidang. Di antaranya adalah Ricky Afrianto dari Mayora, Ignatius Untung dari Sayurbox, Ade FS dari GoTo Group, Ria Sutrisno dari Putera Sampoerna Foundation, Winanda dari Kraft Heinz, dan masih banyak lagi. Memberikan analisis tren
consumer behaviour pada tahun 2023 Pada sesi diskusi kali ini, narasumber membahas empat poin utama yang perlu diperhatikan mengenai dunia pemasaran pada tahun 2023. Salah satu poin yang dibahas adalah tren perilaku konsumen pada tahun ini. Mengingat adanya peringatan bahwa resesi akan terjadi pada tahun 2023, banyak pakar menyebutkan bahwa tren
consumer behaviour pada tahun ini akan berubah drastis. Hal tersebut diungkapkan oleh Dr. Ina Agustini Murwani, M.M., MBA, “Karena adanya isu resesi, konsumen akan lebih khawatir dengan stabilitas ekonomi mereka dibandingkan dengan tahun lalu.” Menimbang kondisi ini, ke depannya para
marketer dituntut untuk memikirkan hal tersebut saat akan menjalankan strategi
marketing mereka. Hal ini tidak terlepas dari penggunaan media kreatif untuk mendekati konsumen, yang juga menjadi salah satu bahasan utama dalam sesi diskusi MEC dan BINUS Business School. Poin penting lain yang juga dibahas dalam gelaran acara kali ini adalah fenomena akuisisi dan retensi, serta tren dan inovasi teknologi F&B untuk industri FMCG. Ignatius Untung, SVP Marketing dari Sayurbox menambahkan, "Perubahan kondisi ekonomi mendorong berbagai perubahan perilaku konsumen sejak tahun lalu. Di tahun ini, saya meyakini perubahannya akan terus berlanjut. Perubahan ini akan membuat marketer yang bermodalkan trial and error akan kehabisan waktu dan resource. Maka dari itu, marketer dan pelaku bisnis tidak bisa menghindar dari hal fundamental yang memang seharusnya dimiliki, yaitu kemampuan untuk mengerti consumer behavior serta pemahaman tentang teori dan pakem marketing. Di sisi lain, Ricky Afrianto, Global Marketing Director Mayora mengungkapkan pendapatnya, "Banyak yang memorediksikan resesi akan terjadi di tahun 2023, Di keadaan seperti ini, bagi saya kombinasi yang pas adalah menggunakan perpaduan kanal digital secara efektif tanpa meninggalkan kanal pemasaran konvensional yang memang sudah terbukti masih efektif. Tantangannya adalah bagaimana menggunakan kanal digital secara terukur yang memberikan hasil optimal dan untuk itu harus selektif, dipadukan dengan terus menggunakan kanal pemasaran konvensional yang proven.
Melalui gelaran sesi diskusi dan forum terbuka ini, Marketing Enthusiast Community dan BINUS Business School berbagi banyak materi
insightful yang bisa dijadikan pertimbangan oleh praktisi pemasaran dalam mengambil keputusan pada tahun 2023 ini. Selain itu, acara ini juga diharapkan dapat mengembangkan Marketing Enthusiast Community agar memiliki anggota yang jauh lebih variatif lagi, sehingga
insight yang didapatkan oleh pelaku industri pemasaran juga turut berkembang.
Baca Juga: European Union & ASEAN Beri Beasiswa Program SHARE bagi Mahasiswa Binus University Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti