MEDC bayar US$ 156 juta di proyek Libya



JAKARTA. PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) merogoh kocek lumayan besar untuk mengeksplorasi minyak dan gas bumi (migas) di tiga negara Afrika dan Timur Tengah, yakni Libya, Yaman dan Oman.Berdasarkan laporan keuangan kuartal III-2013 yang dirilis Jumat (25/10), MEDC sudah mengeluarkan dana US$ 156 juta di tiga negara itu. "Pengeboran tersebut dikeluarkan untuk kegiatan pengeboran terutama sub-surface well equipment," tulis manajemen MEDC dalam laporan keuangannya.Ekspansi MEDC di tiga negara tersebut sejatinya tak sepenuhnya mulus. Di 2011, situasi politik keamanan di Libya memburuk seiring kudeta terhadap Presiden Moammar Khadafi. Kondisi ini memaksa MEDC menghentikan operasinya di Libya.Ternyata, huru-hara politik yang terjadi di Libya merambat ke Yaman dan Oman. Namun tidak seperti di Libya, huru-hara di dua negara tersebut diklaim MEDC tidak berdampak signifikan pada operasi blok migasnya.MEDC sendiri sudah kembali membuka operasi di Libya akhir 2011. Negara ini memang punya potensi migas yang sangat besar. MEDC memiliki hak komersialisasi blok migas struktur A, D, dan F di Libya.Berdasarkan evaluasi taksiran cadangan DeGoyler MacNaughton di tahun 2008, sumberdaya blok migas MEDC di Libya mencapai 79,44 juta barel minyak ekuivalen (MBOE). Sementara, cadangan blok migas tersebut ditaksir 30,61 juta MBOE.Ekspansi di tiga negara tersebut merupakan bagian dari strategi MEDC untuk fokus pada bisnis eksplorasi dan produksi migas. Ini juga merupakan ikhtiar MEDC untuk mendongkrak jumlah cadangan migas MEDC.Emiten milik taipan Arifin Panigoro ini memang tengah menghadapi tantangan. Terutama, penurunan alamiah produksi lapangan tua, yang menjadi salah satu faktor penekan laporan keuangan MEDC sejak awal 2013.Per September 2013, misalnya, laba tahun berjalan MEDC turun 47,17% year-on-year (yoy) menjadi US$ 13,29 juta. Padahal, pendapatan MEDC sejatinya hanya turun tipis dari US$ 659,81 juta menjadi US$ 652,24 juta.Pendapatan MEDC tergerus oleh penurunan nilai aset pada kilang etanol di Lampung. "Perusahaan ini mencatat pengurangan US$ 20 juta laba bersih daripada periode sama 2012," kata Imron Gozali, Sekretaris Perusahaan MEDC kepada KONTAN, Jumat (25/10).Pendapatan juga tergerus oleh beberapa pos beban yang ditanggung MEDC, seperti biaya produksi maupun eksplorasi.  MEDC terus berusaha meminimalisir penurunan produksi di lapangan tua, salah satu caranya adalah terus melakukan eksplorasi dan produksi di seluruh blok migas yang dimiliki. Kemarin, harga MEDC turun 2% ke Rp 2.450 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Yuwono Triatmodjo