MEDC gelar rights issue di kuartal I 2017



JAKARTA. PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) melanjutkan rencana menambah modal melalui penerbitan saham dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) di kuartal satu tahun depan.

Hilmi Panigoro, Direktur Utama MEDC mengatakan, untuk tahap awal, pihaknya membidik rights issue US$ 150 juta atau sekitar Rp 2 triliun. MEDC sudah mendapatkan restu dari pemegang saham untuk menerbitkan maksimal 1,3 miliar saham atau 27% dari total modal ditempatkan dan disetor penuh.

Rights issue ini menjadi strategi MEDC untuk membayar utang dan memperkuat struktur permodalan. MEDC sempat berniat membidik dana rights issue Rp 4,65 triliun. Rights issue US$ 150 juta ini kemungkinan dilakukan pada akhir kuartal satu tahun depan.


"Pelaksanaannya bertahap, nanti besarannya akan dilihat sesuai kebutuhan," kata Hilmi saat ditemui dalam acara Kompas CEO Forum, Kamis (24/11).

Saat ini Encore Energy Pte Ltd memiliki 50,7% saham MEDC. Credit Suisse AG menggenggam 20,73% saham MEDC, PT Prudential Life Insurance mengempit 9,8%, PT Medco Duta menguasai 0,25% dan PT Multifabrindo Gemilang 0,06%. Porsi saham masyarakat mencapai 16,49%.

Sampai saat ini komposisi pemegang sahamnya belum berubah. "Mungkin Maret tahun depan saat rights issue akan ada perubahan karena ada efek dilusi, tergantung dari penyerapan rights issue," imbuh Hilmi.

MEDC akan menunjuk perusahaan sekuritas lokal sebagai penjamin emisi efek. Emiten sektor tambang ini juga belum menentukan standby buyer.

Selain rights issue, MEDC juga mempertimbangkan mencari dana dari pasar obligasi. Sebelumnya, MEDC meraih dana Rp 1,25 triliun dari penerbitan obligasi berkelanjutan II tahap I. Jumlah itu lebih rendah dibanding target semula yang mencapai Rp 1,5 triliun.

MEDC menggunakan dana obligasi ini untuk membayar utang dan mendanai belanja modal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie