Medco kantongi peringkat B2 dari Moody's



KONTAN.CO.ID - Moody's Investors Service menyematkan kembali peringkat B2 bagi PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC). Rating ini ditetapkan per 28 Juli 2017.

Di saat bersamaan, lembaga pemeringkat itu juga menegaskan rating B2 untuk obligasi Medco senilai US$ 400 juta. Obligasi tanpa jaminan itu diterbitkan oleh anak usaha perseroan, yaitu Medco Strait Services Pte. Ltd. Moody's menyatakan outlook peringkat perusahaan dan rating utang tersebut stabil.

"Penetapan rating tersebut menyusul rampungnya penerbitan obligasi, pencapaian akhir, serta syarat dan kondisi yang sesuai dengan ekspektasi Moody's," tulis Moody's dalam keterangan tertulis, Kamis (17/8)


Sebagai pertimbangan, hasil bersih penerbitan obligasi MEDC senilai US$ 383 juta. Dana tersebut akan digunakan untuk mendanai cadangan bunga sekitar US$ 17 juta, melunasi pinjaman untuk proyek Natuna sebesar US$ 220 juta dan membayar kembali obligasi SGD yang beredar sebesar US$ 72 juta. Sisanya, sekitar $ 74 juta akan disimpan dalam rekening escrow untuk pelunasan utang lain yang jatuh tempo dalam 12 bulan ke depan.

Jumlah rekening escrow, plus uang tunai, investasi jangka pendek US$ 246 juta, dan arus kas bebas sekitar US$ 50 juta-US$ 100 juta dalam 12 bulan ke depan, dinilai cukup untuk menutupi jumlah utang yang akan jatuh tempo dalam 12 bulan ke depan sebesar US$ 351 juta.

Medco juga telah mengeksekusi fasilitas pinjaman jangka panjang sebesar US$ 360 juta untuk mendanai capex di Blok A. Perusahaan juga memiliki komitmen fasilitas pinjaman senilai US$ 50 juta per Juni 2017.

Meski posisi likuiditas 12-18 bulan ke depan sudah memadai, perusahaan bakal memiliki utang jatuh tempo masing-masing sekitar US$ 400 juta pada 2019 dan 2020. Ini akan meningkatkan risiko refinancing, kecuali jika rencana pengurangan utang perusahaan dijalankan.

Lanjut Moody's, outlook stabil diberikan karena melihat prospek pertumbuhan produksi dari lapangan Medco yang akan memperbaiki arus kas. Ditambah kemauan perusahaan untuk berkomitmen melakukan deleveraging.

Namun, peringkat akan diturunkan jika profil likuiditas melemah, kredit metrik melemah karena penurunan harga minyak atau volume produksi, serta karena kegagalan mengurangi utang.

Saat ini, 35,7% saham MEDC dikuasai Encore Energy Pte. Ltd., lalu 20,7% dimiliki Clio Capital Ventures, 10% dipegang Mitsubishi Corporation, 26,3% dipegang publik, dan sisanya dimiliki pihak lain.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini