MEDC meraih pinjaman US$ 230 juta



JAKARTA. PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC), melalui anak usahanya Medco Natuna Pte Ltd, mendapatkan fasilitas pinjaman US$ 230 juta dari Bank Mandiri. Atas perjanjian pinjaman itu, MEDC memberikan jaminan perusahaan kepada Bank Mandiri selaku arranger, agen fasilitas dan agen jaminan.

Tujuan penjaminan MEDC dimaksudkan sebagai kesanggupan menjamin kewajiban pembayaran Medco Natuna, termasuk menutup kekurangan dana tunai pada kas Medco Natuna apabila tidak memenuhi kewajibannya.

"Pinjaman ini merupakan refinancing dari perjanjian kredit salah satu bank asing dalam transaksi Medco yang dilakukan pada November 2016," ujar Anthony R. Mathias, Direktur MEDC, dalam keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia, Kamis (19/1).


Pada November tahun lalu, Medco Natuna baru saja menyelesaikan akuisisi ConocoPhillips Indonesia Inc Ltd (CIL) dan ConocoPhillips Singapore Operations Pte Ltd (CSOP). Keduanya merupakan anak perusahaan dari ConocoPhillips.

Total nilai akuisisinya mencapai US$ 239 juta atau lebih dari Rp 3 triliun, yang terbagi dalam dua transaksi secara terpisah. Nilai akuisisi 100% saham CIL mencapai US$ 238 juta. Sementara nilai akuisisi 100% saham CSOP sebesar US$ 1 juta.

CIL merupakan pemilik hak partisipasi 40% South Natuna Sea Blok B (SNSB). Adapun CSOP merupakan perusahaan yang mengoperasikan onshore receiving facility di wilayah Singapura. Pada 19 September 2016, Medco Natuna menandatangani bridge facility agreement dengan ANZ Group Ltd senilai US$ 190 juta.

Kemudian perusahaan ini juga meneken intercompany loan agreement dengan Medco South China Sea Pte Ltd, dengan nilai pinjaman US$ 51,5 juta, untuk keperluan pengembangan bisnis dan strategi investasi Medco Natuna.

Dengan penambahan dua entitas perusahaan baru, MEDC mendapatkan kemampuan operasi minyak dan gas lepas pantai. Tahun ini, perusahaan tersebut menyiapkan belanja modal alias capital expenditure (capex) US$ 150 juta hingga US$ 180 juta.

Nilai belanja modal ini lebih tinggi daripada capex 2016 yang sekitar US$ 100 juta hingga US$ 145 juta. Belanja modal ini digunakan untuk menjaga produksi dan mengembangkan blok migas yang sudah ada. Harga saham MEDC kemarin ditutup menurun 2,52% menjadi Rp 1.355 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie