KONTAN.CO.ID - Obligasi global Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) ternyata laris manis. Permintaan untuk surat utang ini tinggi, terutama dari investor asal China. Alhasil, MEDC menaikkan emisi obligasinya. Sumber KONTAN yang mengetahui transaksi ini mengatakan, MEDC menambah nilai emisi obligasi sebesar US$ 100 juta. Sehingga, total
global bond perusahaan milik keluarga Panigoro ini mencapai US$ 400 juta, atau setara Rp 5,3 triliun. "Namun penambahan ini tidak mengubah porsi alokasi penggunaan dana hasil penerbitan obligasi," ujar sumber tersebut, Jumat (18/8). Obligasi tanpa jaminan tersebut diterbitkan oleh anak usaha MEDC di Singapura, Medco Strait Services Pte Ltd. Obligasi global tersebut memberikan kupon 8,5% per tahun dengan tenor lima tahun, atau akan jatuh tempo pada 2022 mendatang.
Dalam rencana awal, sekitar 70% dana hasil obligasi akan digunakan untuk melunasi pinjaman untuk proyek Natuna. Lalu, sekitar 6% akan digunakan untuk mendanai cadangan bunga. Sisanya, akan disimpan dalam rekening escrow untuk pelunasan utang lain yang jatuh akan tempo dalam setahun ke depan. Saat ini, total dana yang berada dalam rekening escrow beserta uang kas dan investasi jangka pendek perusahaan mencapai US$ 246 juta. Lalu, MEDC juga memiliki arus kas bebas sekitar US$ 50 juta hingga US$ 100 juta. Total dana tersebut dinilai cukup untuk melunasi utang MEDC, yang jatuh tempo dalam waktu setahun sebesar US$ 351 juta. Pengurangan utang Lembaga pemeringkat internasional Moody's Investors Service memberikan peringkat definitif B2 dengan outlook stabil untuk obligasi tersebut. Rating ini diberikan dengan melihat prospek pertumbuhan produksi lapangan Medco yang akan memperbaiki arus kasnya. MEDC juga dinilai konsisten dalam mengurangi utangnya. Namun, Moody's berpotensi menurunkan peringkat yang telah diberikan jika profil likuiditas perusahaan melemah, ataupun jika kredit metrik MEDC melemah karena penurunan harga minyak, volume produksi dan kegagalan membayar utang. Sementara itu, peringkat ini bisa dinaikkan jika rencana pengurangan utang telah selesai dilakukan. Sehingga utang terhadap EBITDA diharapkan bisa turun di bawah 4,5 kali. Moody's juga akan menaikkan peringkat jika kas dan setara kas MEDC mampu menutupi jumlah utang jatuh tempo dalam setahun ke depan. Selama kuartal I 2017, MEDC telah menurunkan rasio pinjaman jangka panjang terhadap ekuitas dibandingkan dengan kuartal I 2016. Rasio utang di tiga bulan pertama tahun ini cuma 1,96 kali, lebih rendah dibandingkan 2,15 kali di kuartal I 2016. Penurunan rasio utang ini dipengaruhi oleh meningkatnya jumlah ekuitas yang diatribusikan kepada pemilik, sehingga dapat mengimbangi kenaikan jumlah pinjaman jangka panjang tersebut. Nyoman W. Prabawa, Analis BCA Sekuritas, mengatakan, penerbitan obligasi global ini bakal memberikan dampak positif bagi MEDC, karena MEDC bisa mengurangi biaya utang yang cukup tinggi. "Dengan demikian, beban keuangan MEDC akan terus menurun," tulis Nyoman dalam riset 17 Juli lalu.
Ia memprediksi, kualitas net gearing ratio MEDC akan membaik, bahkan bisa turun ke level 103% hingga akhir tahun nanti. Saat ini, posisi net gearing MEDC sebesar 179%. Di sisi lain, turunnya harga minyak dan depresiasi aset upstream yang lebih cepat bisa menjadi risiko bagi MEDC. Nyoman merekomendasikan
buy saham MEDC dengan target harga sebesar Rp 4.600 per saham. Harga ini mencerminkan
price earning ratio tahun ini sekitar 2,6 kali. Pada perdagangan kemarin, harga saham MEDC ditutup stagnan di level Rp 2.820 per saham. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Barratut Taqiyyah Rafie