JAKARTA. PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) akan memasok gas ke kilang milik PT Donggi Senoro-LNG. Pada 22 Januari 2009 lalu, perusahaan minyak milik keluarga Panigoro ini meneken perjanjian jual beli gas dengan Donggi Senoro. Medco meneken perjanjian jual beli gas lewat anak usahanya, PT Medco E&P Tomori Sulawesi (Medco Tomori). Namun Medco Tomori tak sendirian. Perusahaan ini berkongsi dengan PT PHE Tomori Sulawesi (PHE Tomori). Kedua perusahaan itu merupakan pemegang hak partisipasi di Blok Senoro-Toili. Keduanya bersama Pertamina juga bertindak sebagai operator blok tersebut, melalui Joint Operating Body Pertamina-Medco Tomori (JOB Tomori). "Perjanjian baru itu pokok mengganti perjanjian jual beli gas alam yang diteken 23 Agustus 2008 silam," ujar Direktur Utama Medco Darmoyo Doyoatmojo dalam keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), kemarin (28/1). Donggi Senoro merupakan perusahaan yang akan membangun kilang Liqufied Natural Gas (LNG) di Banggai, Sulawesi Tengah. Kilang ini memiliki kapasitas dua juta ton per tahun. Pemegang saham di perusahaan ini adalah Mitsubishi Corporation (51%), Pertamina Energy Services Pte. Ltd. (29%) dan PT Medco LNG Indonesia (20%). Nah kelak, JOB Tomori akan memasok gas alam bagian milik Pemerintah Indonesia ke kilang LNG untuk jangka waktu 15 tahun, sejak tanggal operasi komersial kilang LNG. JOB Tomori akan memasok gas alam dengan volume 1.417 TBTU (Triliun British Thermal Units) atau setara 277 BBTU (Billion British Thermal Units) per hari. Harga gas alam yang disalurkan dari lapangan Senoro sendiri dihitung berdasarkan kesepakatan atas rumus tertentu. Yakni dalam US$ per juta satuan panas gas (MMBtu) yang berkaitan nilai harga minyak mentah gabungan Jepang. "Kami akan mendapat bagian sekitar sepersepuluh dari nilai JCC," imbuh Hubungan Investor MEDC Nusky Suyono. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Medco Akan Pasok Gas ke Donggi Senoro
JAKARTA. PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) akan memasok gas ke kilang milik PT Donggi Senoro-LNG. Pada 22 Januari 2009 lalu, perusahaan minyak milik keluarga Panigoro ini meneken perjanjian jual beli gas dengan Donggi Senoro. Medco meneken perjanjian jual beli gas lewat anak usahanya, PT Medco E&P Tomori Sulawesi (Medco Tomori). Namun Medco Tomori tak sendirian. Perusahaan ini berkongsi dengan PT PHE Tomori Sulawesi (PHE Tomori). Kedua perusahaan itu merupakan pemegang hak partisipasi di Blok Senoro-Toili. Keduanya bersama Pertamina juga bertindak sebagai operator blok tersebut, melalui Joint Operating Body Pertamina-Medco Tomori (JOB Tomori). "Perjanjian baru itu pokok mengganti perjanjian jual beli gas alam yang diteken 23 Agustus 2008 silam," ujar Direktur Utama Medco Darmoyo Doyoatmojo dalam keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), kemarin (28/1). Donggi Senoro merupakan perusahaan yang akan membangun kilang Liqufied Natural Gas (LNG) di Banggai, Sulawesi Tengah. Kilang ini memiliki kapasitas dua juta ton per tahun. Pemegang saham di perusahaan ini adalah Mitsubishi Corporation (51%), Pertamina Energy Services Pte. Ltd. (29%) dan PT Medco LNG Indonesia (20%). Nah kelak, JOB Tomori akan memasok gas alam bagian milik Pemerintah Indonesia ke kilang LNG untuk jangka waktu 15 tahun, sejak tanggal operasi komersial kilang LNG. JOB Tomori akan memasok gas alam dengan volume 1.417 TBTU (Triliun British Thermal Units) atau setara 277 BBTU (Billion British Thermal Units) per hari. Harga gas alam yang disalurkan dari lapangan Senoro sendiri dihitung berdasarkan kesepakatan atas rumus tertentu. Yakni dalam US$ per juta satuan panas gas (MMBtu) yang berkaitan nilai harga minyak mentah gabungan Jepang. "Kami akan mendapat bagian sekitar sepersepuluh dari nilai JCC," imbuh Hubungan Investor MEDC Nusky Suyono. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News