Medco akuisisi saham Newmont



JAKARTA. MedcoEnergi Grup akhirnya benar-benar mewujudkan niatnya untuk mengakuisisi saham PT Newmont Nusa Tenggara. Berkongsi dengan AP Invesment, Medco harus merogoh kocek US$ 2,6 miliar untuk bisa menguasai 82,2% saham Newmont.

Transaksi jual beli saham ini diawali dari penjualan saham Newmont oleh pemilik lama perusahaan ini. Yakni Nusa Tenggara Partnership B.V (NTP), PT Multi Daerah Bersaing (PT MDB), dan PT Indonesia Masbaga Investama menjual 82,2% sahamnya ke PT Amman Mineral Internasional. Total kopral, nilai transaksi jual beli saham itu mencapai US$ 2,1 miliar.

Tak lama kemudian, Aman menjual saham Newmont ke Medco dan AP Investment dengan harga US$ 2,6 miliar. Artinya dalam sekejap AMI sudah bisa cuan US$ 500 juta. Seperti yang ditulis KONTAN 26 November 2015, Medco Grup, perusahaan yang dirintis taipan Arifin Panigoro mengincar Newmont sejak 2015.


Tak sendiri, Arifin menggandeng AP Investment, perusahaan milik bankir gaek Agus Projosasmito. Yang menarik dicermati, akuisisi 82,2% saham Newmont dengan nilai setara Rp 34 triliun (kurs Rp 13.100) ini menggunakan pendanaan tiga bank pemerintah yakni Bank BNI, Bank Rakyat Indonesia dan Bank Mandiri.

"Ini kolaborasi perusahaan Indonesia dan bank pemerintah," imbuh," ujar Komisaris MedcoEnergi Group Muhammad Lutfi.

Hanya perlu diingat, ini juga membawa konsekuensi bank-bank pemerintah harus ikut menanggung risiko jika kelak bisnis tak selancar dugaan.

Hilmi Panigoro Presiden Direktur PT Medco Energi Internasional yakin, transaksi ini memberikan nilai tambah strategis ke Medco Energi. Apalagi, Newmont perusahaan kelas dunia. Apalagi, "Kami juga akan membangun smelter, sendiri maupun kerjasama dengan PT Freeport," ujar dia ke KONTAN (30/6).

Pasca akuisisi, Medco akan membangun smelter dan mengembangkan tambang lainnya. "Tambang Elang, salah satu yang kami kaji, potensi dan timing-nya," ujar Hilmi.

Hilmi juga memastikan, akuisisi ini tidak sepaket dengan akuisisi tambang PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) di Gorontalo dan Palu. "Hanya Newmont saja," kata dia. Sebab, BRMS memiliki 24% saham Newmont di PT Multi Daerah Bersaing.

Arifin Panigoro menambahkan, penyelesaian transaksi ini masih akan menunggu persetujuan pemerintah dan pemegang saham PT Medco Energi Internasional Tbk.

Untuk itu, Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementerian ESDM Sujatmiko minta NNT segera melaporkan akuisisi itu ke Kementerian ESDM. Atas akuisisi ini, kewajiban divestasi saham 7% oleh Newmont gugur lantaran Newmont kini dimiliki perusahaan nasional.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie