JAKARTA. PT Medco E&P Indonesia menggandeng Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kementerian ESDM untuk membantu menyelesaikan kegiatan pengeboran dan meningkatkan kinerja produksi lima (5) sumur coal bed methane (CBM) di Wilayah Kerja Rambutan, Kabupaten Musi Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan.Menurut Kepala Balitbang Bambang Dwiyanto, penandatanganan nota kesepahaman sudah dilakukan Kamis (22/7) lalu bersama Presiden Direktur Medco E&P Budi Basuki."Kerjasama ini meliputi evaluasi dan penentuan parameter teknis serta potensi cadangan CBM di Rambutan, menentukan model keekonomian pengoperasian konsesi CBM di Indonesia, dan juga kerja sama penelitian serta jasa teknologi dalam pengembangan CBM," kata Bambang dalam situs resmi Kementerian ESDM, Senin (26/7).Pemerintah akan fokus mengembangkan CBM untuk mengimbangi penurunan produksi minyak dan gas bumi. CBM sendiri dapat dijual langsung sebagai gas alam dan bisa dijadikan energi untuk keperluan industri. Eksploitasi CBM tidak akan mengubah kualitas batubara. Bahkan menguntungkan perusahaan batubara, karena gas metananya telah dimanfaatkan sehingga lapisan batubara menjadi aman untuk ditambang.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Medco dan Balitbang ESDM Kembangkan CBM di Sumsel
JAKARTA. PT Medco E&P Indonesia menggandeng Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kementerian ESDM untuk membantu menyelesaikan kegiatan pengeboran dan meningkatkan kinerja produksi lima (5) sumur coal bed methane (CBM) di Wilayah Kerja Rambutan, Kabupaten Musi Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan.Menurut Kepala Balitbang Bambang Dwiyanto, penandatanganan nota kesepahaman sudah dilakukan Kamis (22/7) lalu bersama Presiden Direktur Medco E&P Budi Basuki."Kerjasama ini meliputi evaluasi dan penentuan parameter teknis serta potensi cadangan CBM di Rambutan, menentukan model keekonomian pengoperasian konsesi CBM di Indonesia, dan juga kerja sama penelitian serta jasa teknologi dalam pengembangan CBM," kata Bambang dalam situs resmi Kementerian ESDM, Senin (26/7).Pemerintah akan fokus mengembangkan CBM untuk mengimbangi penurunan produksi minyak dan gas bumi. CBM sendiri dapat dijual langsung sebagai gas alam dan bisa dijadikan energi untuk keperluan industri. Eksploitasi CBM tidak akan mengubah kualitas batubara. Bahkan menguntungkan perusahaan batubara, karena gas metananya telah dimanfaatkan sehingga lapisan batubara menjadi aman untuk ditambang.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News