Medco Energi (MEDC) Akan Manfaatkan Gas untuk Base Load Listrik Operasinal Bisnis



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) akan memanfaatkan gas sebagai beban listrik dasar (base load) dalam operasional bisnisnya. 

Direktur Utama MEDC, Hilmi Panigoro menjelaskan, pihaknya berkomitmen membantu pemerintah mencapai target Net Zero Emission (NZE) 2060. 

Medco sendiri mengklaim memiliki target yang lebih agresif di mana akan mencapai net zero emission scope 1 di 2050 dan scope 2 dan 3 di 2060. Hilmi menjelaskan, ada tiga pilar utama yang dijadikan patokan Medco Energi untuk mencapai target ini. 


Baca Juga: Medco Energi (MEDC) Manfaatkan Penuh Energi Bersih di Tambang Amman Mineral pada 2025

Salah satu pilar itu ialah memastikan seluruh peralatan yang digunakan pengembangan bisnis minim emisi. Kemudian Medco Power akan konsentrasi pada portofolio Energi Baru Terbarukan (EBT) dengan fokus di gas sebagai base load

“Selain gas, kami juga kembangkan energi terbarukan geothermal, Solar PV, dan dalam waktu dekat tidak terlalu lama energi angin,” ujarnya di acara EBTKE ConEx di ICE BSD, Rabu (12/7). 

Hilmi menjelaskan lebih lanjut, Medco memiliki divisi tambang bernama Amman Mineral yang saat ini mengembangkan operasi tambangnya dan memerlukan 165 Megawatt (MW) listrik dengan perincian 120 MW batubara dan 45 MW diesel. 

“Apa yang kita lakukan sekarang dan selesai di 2025 ialah secara sukarela melakukan decommissioning batubara dan diesel,” ujarnya dalam acara EBTKE ConEx di ICE BSD, Rabu (12/7). 

Untuk menggantikan energi fosil tersebut, Hilmi mengungkapkan saat ini sedang membangun 450 MW energi bersih dengan mengkombinasikan gas, surya, dan angin. 

 
MEDC Chart by TradingView

Khusus energi gas, pihaknya akan mengembangkan regasifikasi LNG. Nantinya energi gas ini akan menjadi base load atau beban listrik dasar kebutuhan di tambang Amman Mineral. 

Kemudian untuk pembangkit surya pihaknya sudah melaksanakan 25 MW PLTS di Bali Barat dan 25 MW di Bali Timur. 

Sedangkan untuk Pembangkit Listrkk Tenaga Bayu (PLTB) pihaknya masih  monitor kecepatan angin dan diharapkan proyek ini bisa rampung di akhir 2025 mendatang. 

 
 
 
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .