KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pandemi tidak menghentikan rencana PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) mengurangi beban utang. Alih-alih menjaga ketersediaan kas, MEDC justru bakal melakukan pelunasan maju atas dua instrumen surat utang.

Pertama, Obligasi Berkelanjutan II tahap I tahun 2016 seri B senilai Rp 923 miliar. Instrumen ini seharusnya jatuh tempo pada 15 Juli 2021. Namun, MEDC memajukannya menjadi 12 November 2020.

Perusahaan milik Keluarga Panigoro tersebut juga bakal melakukan pelunasan maju atas Obligasi Berkelanjutan II Tahap IV tahun 2017 seri A menjadi 12 November 2020 dari seharusnya 28 Maret 2021. Nilai obligasi ini sebesar Rp 415 miliar.

Direktur Utama MEDC Hilmi Panigoro mengatakan, Medco memang berkomitmen untuk mengurangi tingkat utang. Terlebih, MEDC memiliki likuiditas berlebih. "Kami memiliki cash setara US$ 695 juta," kata Hilmi kepada Kontan.co.id, Kamis (8/10).

Baca Juga: Penerbitan Obligasi Sektor Energi dan Pertambangan Tahun Ini Lebih Ramai

Namun, MEDC perlu meminta persetujuan pemegang obligasi terlebih dahulu sebelum melunasi obligasi tersebut lebih awal. Rapat Umum Pemegang Obligasi (RUPO) untuk membahas hal ini bakal dilaksanakan pada 26 Oktober mendatang.

Pelunasan awal tersebut bukan kali pertama. Memasuki semester kedua tahun ini saja MEDC telah beberapa kali melunasi kewajibannya lebih awal.

Salah satunya, pelunasan lebih awal atas sisa dari seluruh senior notes sebesar US$ 67,59 miliar. Melalui Medco Strait Services, pelunasannya dilakukan pada 14 Agustus lalu.

Baca Juga: Harga minyak terkoreksi, kinerja Medco Energi (MEDC) turun di semester I 2020

Seiring dengan serangkaian pelunasan awal yang sudah dilakukan sejak awal tahun, gross debt MEDC turun 8% secara tahunan menjadi US$ 2,7 miliar di akhir semester pertama. Sedangkan net debt perusahaan ini turun 5% secara tahunan menjadi US$ 2,07 miliar.

Dengan posisi tersebut, maka net debt to EBITDA MEDC per semester pertama tahun ini ada di level 3,7 kali. "Kami akan menjaga supaya level leverage kami bisa menyentuh level 3 kali," imbuh Hilmi.

Baca Juga: Kinerja MEDC Tergelincir Harga Minyak, Ini Rekomendasi Sahamnya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati