JAKARTA. PT Medco Energi Internasional Tbk berusaha meningkatkan pasokan gas ke pasar domestik, khususnya dalam pengembangan industri pupuk dan substitusi BBM di pembangkit listrik PLN. Medco Energi, melalui salah satu perusahaan joint venture yaitu Joint Operating Body Pertamina-Medco E&P Tomori Sulawesi (“JOBPMTS”) menandatangani Perjanjian Jual Beli Gas (“PJBG”) dengan PT Panca Amara Utama (“PAU”), sebuah perusahaan yang bergerak di bidang industri amonia pada Kamis (13/3), di Jakarta. Dalam PJBG ini, JOBPMTS akan memasok gas sejumlah 55 MMSCF (juta kaki kubik) per hari ke pabrik amonia milik PAU dengan total volume gas sebesar 248.200 MMSCF selama masa kontrak. Pasokan gas berasal dari Blok Senoro-Toili di Sulawesi Tengah dengan pengiriman pertama gas ke pabrik amonia pada kuartal keempat tahun 2016. Harga gas yang telah disepakati dalam PJBG ini berdasarkan harga amonia internasional. Nilai total kontrak PJBG dengan PAU dihitung sebesar lebih kurang US$ 1,4 milyar di mana Pemerintah Indonesia akan mendapatkan US$ 550 juta dan bagian kontraktor adalah US$ 370 juta (bagian MedcoEnergi sebesar US$ 110 juta).
Medco Energi sepakat jual gas ke Panca Amara Utama
JAKARTA. PT Medco Energi Internasional Tbk berusaha meningkatkan pasokan gas ke pasar domestik, khususnya dalam pengembangan industri pupuk dan substitusi BBM di pembangkit listrik PLN. Medco Energi, melalui salah satu perusahaan joint venture yaitu Joint Operating Body Pertamina-Medco E&P Tomori Sulawesi (“JOBPMTS”) menandatangani Perjanjian Jual Beli Gas (“PJBG”) dengan PT Panca Amara Utama (“PAU”), sebuah perusahaan yang bergerak di bidang industri amonia pada Kamis (13/3), di Jakarta. Dalam PJBG ini, JOBPMTS akan memasok gas sejumlah 55 MMSCF (juta kaki kubik) per hari ke pabrik amonia milik PAU dengan total volume gas sebesar 248.200 MMSCF selama masa kontrak. Pasokan gas berasal dari Blok Senoro-Toili di Sulawesi Tengah dengan pengiriman pertama gas ke pabrik amonia pada kuartal keempat tahun 2016. Harga gas yang telah disepakati dalam PJBG ini berdasarkan harga amonia internasional. Nilai total kontrak PJBG dengan PAU dihitung sebesar lebih kurang US$ 1,4 milyar di mana Pemerintah Indonesia akan mendapatkan US$ 550 juta dan bagian kontraktor adalah US$ 370 juta (bagian MedcoEnergi sebesar US$ 110 juta).