Medco EP Indonesia rogoh US$ 10 juta untuk eksplorasi 5 sumur cbm



JAKARTA. PT Medco EP Indonesia harus merogoh kocek US$ 10 juta tahun ini untuk mengembangkan gas methana batubara atau coal bed methana (cbm). Medco EP akan melakukan pengeboran lima sumur cbm di blok milik Medco. "Satu sumurnya itu nilainya tidak besar berkisar antara US$ 1,5 juta hingga US$ 3 juta," kata Presiden Direktur Medco EP Indonesia, Budi Basuki, Rabu (6/4).Menurut Budi, saat ini Medco memiliki dua blok cbm di wilayah Sumatera Selatan. Dengan mengembangkan cbm ini, Medco mengharapkan produksi gas medco bakal bertambah. Sayangnya, Budi enggan menyebut berapa besar produksi gas yang bisa dihasilkan dari pengeboran kelima sumur cbm ini. "Saya belum bisa hitung angka persisnya. Yang pasti nanti hasil gasnya akan diberikan kepada domestik semua," tutur Budi.Medco mengharapkan produksi gas miliknya bakal naik tajam hingga 280 juta kaki kubik per hari (mmscfd) pada 2014. Tahun 2009, produksi gas Medco hanya mencapai 90 mmscfd. Tahun 2010 naik menjadi 150 mmscfd. Tahun ini, Medco menargetkan perolehan gas sebesar 180 mmscfd."Selain memanfaatkan cbm kita mengharapkan produksi gas bakal bertambah dari Donggi Senoro dan Blok A," tutur Budi.Sebelumnya, Kepala Dinas Humas dan Hubungan Kelembagaan Badan Pelaksana Hulu Minyak dan Gas bumi (BP Migas), Elan Biantoro mengatakan, pada tahun ini Indonesia bakal ke tambahan pasokan gas sebesar 9 mmscfd berasal dari produksi cbm. Pasokan gas itu mampu menghasilkan daya listrik sebesar 22,5 megawatt (mw). "Gas itu akan dialokasikan kepada masyarakat sekitar. 1 mmscfd bisa menghasilkan listrik 2,5 mw," ucap Elan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Rizki Caturini