JAKARTA. Menipisnya cadangan minyak dunia membuat setiap negara sibuk mengembangkan energi alternatif. Dengan cadangan minyak kita yang tinggal 800.000 barel per hari, Indonesia juga tak boleh ketinggalan mengembangkan energi terbarukan. Dengan begitu, kebutuhan energi tak melulu bergantung pada minyak fosil, melainkan bahan bakar nabati (BBN)Tidak banyak perusahaan yang melirik tanah Papua sebagai ladang agrobisnis. Padahal, kondisi geologis Papua yang berupa tanah datar dan berupa sabana itu sangat menguntungkan untuk pertanian dan perkebunan. Namun, Medco Group justru melihat kesempatan emas di sana.Pendiri Medco Group Arifin Panigoro bilang, Papua merupakan daerah yang potensial untuk pengembangan tanaman bahan baku etanol. Dari total luas lahan Papua sebesar 12 juta hektar, lahan yang potensial dikembangkan untuk lahan agribisnis yakni seluas 5 juta hektar. Lahan ini dinilai potensial untuk mengembangkan tanaman pangan sekaligus bahan baku etanol seperti padi, jagung, gandum, sorgum dan tebu.
Medco Kembangkan Tanaman Bahan Baku Ethanol di Papua
JAKARTA. Menipisnya cadangan minyak dunia membuat setiap negara sibuk mengembangkan energi alternatif. Dengan cadangan minyak kita yang tinggal 800.000 barel per hari, Indonesia juga tak boleh ketinggalan mengembangkan energi terbarukan. Dengan begitu, kebutuhan energi tak melulu bergantung pada minyak fosil, melainkan bahan bakar nabati (BBN)Tidak banyak perusahaan yang melirik tanah Papua sebagai ladang agrobisnis. Padahal, kondisi geologis Papua yang berupa tanah datar dan berupa sabana itu sangat menguntungkan untuk pertanian dan perkebunan. Namun, Medco Group justru melihat kesempatan emas di sana.Pendiri Medco Group Arifin Panigoro bilang, Papua merupakan daerah yang potensial untuk pengembangan tanaman bahan baku etanol. Dari total luas lahan Papua sebesar 12 juta hektar, lahan yang potensial dikembangkan untuk lahan agribisnis yakni seluas 5 juta hektar. Lahan ini dinilai potensial untuk mengembangkan tanaman pangan sekaligus bahan baku etanol seperti padi, jagung, gandum, sorgum dan tebu.