JAKARTA. PT Medco E&P Indonesia rupanya masih tertarik untuk melanjutkan pengelolaan minyak dan gas bumi (migas) di Blok Kampar, Riau. Anak usaha PT Medco Energi Internasional Tbk tersebut menganggap, potensi ladang migas di sana masih ekonomis untuk dikembangkan dalam sepuluh tahun ke depan. Frila Berlini Yaman, Direktur Utama Medco E&P Indonesia, bilang, perusahaannya optimistis bisa mendapat kesempatan perpanjangan kontrak, sehingga masih bisa berpartisipasi di blok tersebut. "Meskipun belum resmi, sudah ada pernyataan dari pemerintah bahwa pengelolaan Blok Kampar harus melibatkan pemerintah daerah, serta pengelola blok yang sebelumnya," kata Frila, saat media gathering, Minggu (7/12). Asal tahu saja, jangka waktu pengoperasian Blok Kampar oleh Medco habis sejak 5 Juli 2013. Blok ini telah berproduksi selama 30 tahun silam. Rata-rata produksi minyak di blok ini mencapai 1.800 barel per hari (bph).
Medco masih berharap ikut andil di Blok Kampar
JAKARTA. PT Medco E&P Indonesia rupanya masih tertarik untuk melanjutkan pengelolaan minyak dan gas bumi (migas) di Blok Kampar, Riau. Anak usaha PT Medco Energi Internasional Tbk tersebut menganggap, potensi ladang migas di sana masih ekonomis untuk dikembangkan dalam sepuluh tahun ke depan. Frila Berlini Yaman, Direktur Utama Medco E&P Indonesia, bilang, perusahaannya optimistis bisa mendapat kesempatan perpanjangan kontrak, sehingga masih bisa berpartisipasi di blok tersebut. "Meskipun belum resmi, sudah ada pernyataan dari pemerintah bahwa pengelolaan Blok Kampar harus melibatkan pemerintah daerah, serta pengelola blok yang sebelumnya," kata Frila, saat media gathering, Minggu (7/12). Asal tahu saja, jangka waktu pengoperasian Blok Kampar oleh Medco habis sejak 5 Juli 2013. Blok ini telah berproduksi selama 30 tahun silam. Rata-rata produksi minyak di blok ini mencapai 1.800 barel per hari (bph).