KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Medco Energi Internasional Tbk (
MEDC) terus mengembangkan portofolio aset dan bisnis ketenagalistrikan melalui PT Medco Power Indonesia. Ekspansi dilakukan pada tiga sumber listrik, yakni: gas, panas bumi (geothermal) dan tenaga surya. Direktur & Chief Administrative Officer MEDC Amri Siahaan mengungkapkan, Medco Power memegang peranan penting dalam transisi energi dan strategi bisnis berkelanjutan Grup Medco Energi. Amri bilang, gas merupakan komoditas penting dalam proses transisi energi fosil ke energi yang lebih bersih.
Bersamaan dengan itu, Medco Power mengembangkan energi baru dan terbarukan (EBT) melalui pembangkit listrik geothermal dan surya. Strategi ekspansi ini sejalan dengan permintaan energi yang terus tumbuh sebagai penggerak ekonomi, berbarengan dengan meningkatnya kebutuhan terhadap energi bersih. "Komposisi bisnis dari Medco sangat baik untuk mendukung energi masa kini termasuk transisinya. Transisi ke clean power akan banyak dilakukan oleh Medco Power. Kami percaya apa yang Medco produksi akan terserap oleh pasar," ungkap Amri dalam National Media Engagement, akhir pekan lalu.
Baca Juga: Medco (MEDC) Menatap Tahun 2025, Bakal Tancap Gas di Bisnis Migas & Listrik Direktur & Chief Financial Officer Medco Power Indonesia Myrta Sri Utami menerangkan, pada tahun ini sekitar 77% bauran listrik Medco Power bersumber dari gas, sedangkan 23% berasal dari EBT. Porsi EBT akan bertambah menjadi 26% pada tahun 2025 dan mencapai 30% pada tahun 2030. Medco Power pun akan memanen tambahan kapasitas dengan beroperasinya beberapa pembangkit listrik di 2025. Fokus utama Medco Power adalah proyek Ijen Geothermal 110 Megawatt (MW). Ijen Fase 1 sebesar 34 MW ditargetkan bisa beroperasi komersial alias Commercial Operation Date (COD) pada kuartal I-2025. Selanjutnya adalah proyek Advanced Energi Listik Batam (ELB) Add-on di Batam yang ditargetkan COD pada kuartal III-2025. Proyek tersebut akan meningkatkan kapasitas dari 70 MW menjadi 109 MW. Proyek berikutnya adalah Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) East Bali PV 25 MWPeak (MWp) yang sedang dalam penyelesaian mekanis (mechanical completion) pada akhir tahun ini. Myrta menggambarkan, saat ini Medco Power memiliki gross capacity eksisting pembangkit gas sebesar 552 MW. Medco Power menargetkan tambahan kapasitas sebanyak 339 MW, sehingga akan menjadi 891 MW pada tahun 2030. Pada pembangkit geothermal, saat ini gross capacity Medco Power sebesar 330 MW. Medco Power menargetkan tambahan 165 MW, sehingga kapasitas pembangkitan dari geothermal bisa melonjak ke level 495 MW pada 2030. Sedangkan di segmen tenaga surya (Solar PV), saat ini Medco Power memiliki gross capacity sebanyak 51 MWp. Target Medco Power cukup ambisius dalam mendongkrak kapasitas Solar PV, yakni mengejar tambahan 2.025 MWp untuk mencapai 2.076 MWp pada tahun 2030.
Baca Juga: Emiten Migas Catat Kinerja Positif di Kuartal III-2024, Cek Rekomendasi Analis Proyek paling jumbo adalah PLTS Bulan di daerah Batam dengan kapasitas sekitar 2.500 MWp atau 2,5 Gigawatt Peak (GWp). Melalui proyek yang ditargetkan bisa COD pada tahun 2028 ini, Medco membidik ekspor listrik ke Singapura dengan kapasitas 600 MW. Dari sisi panduan kinerja, MEDC sudah mengumumkan target operasional yang ingin dicapai pada tahun depan. Pada segmen ketenagalistrikan, MEDC mendongkrak target penjualan dari 4.100 GWh tahun ini menjadi 4.500 GWh, dengan capex US$ 30 juta pada 2025. Peluang IPO Medco Power Dalam beberapa tahun terakhir, Bursa Efek Indonesia (BEI) ramai didatangi oleh emiten baru yang bergerak di bisnis EBT. Meski punya banyak portofolio pembangkit listrik serta strategi ekspansi yang agresif, tapi Medco Power tampak tidak ingin terburu-buru untuk melantai di pasar saham lewat Initial Public Offering (IPO). Amri Siahaan mengatakan, MEDC akan terlebih dulu memperkuat fundamental Medco Power. "Saat ini sih belum melakukan itu (IPO). Tapi kalau ke depan, mungkin-mungkin saja. Kami lagi perkuat dulu Medco Power," kata Amri. Dus, saat ini Medco Power akan fokus terlebih dulu menyelesaikan sejumlah proyek yang sedang berjalan. Terutama mencapai target operasional di Ijen Geothermal dan East Bali Solar PV. Selanjutnya Medco Power akan menggarap proyek PLTS Bulan di Batam. Amri berharap ada dukungan dari pemerintah untuk mengakselerasi proyek jumbo tersebut.
Sementara itu, Myrta mengatakan Medco Power sudah menyiapkan strategi pendanaan untuk menggarap proyek-proyek eksisting yang sedang berjalan. "Ya, cukup (pendanaan proyek). Belum ada yang bisa kami disclosed (mengenai kemungkinan IPO)," tandas Myrta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Anna Suci Perwitasari