JAKARTA. PT Medco Power Indonesia mendapat pinjaman sebanyak US$ 1,17 miliar dari Japan Bank for International Cooperation (JBIC), Asian Development Bank (ADB) dan konsorsium dari beberapa bank komersial.Dalam keterangan tertulisnya, Medco Power Indonesia mengungkapkan, penandatanganan perjanjian pinjaman dengan para kreditur tersebut sudah dilakukan pada 28 Maret 2013 lalu dengan tenor pinjaman 20 tahun dan tujuh bulan masa tenggang.Dana tersebut digunakan Medco Power untuk pendanaan proyek panas bumi Sarulla di Tapanuli Utara berkapasitas 330 MW. Proyek Sarulla ini dikerjakan oleh sejumlah perusahaan yang tergabung dalam konsorsium Sarulla Operations Ltd (“SOL”).Medco Power melalui PT Medco Geopower Sarulla memiliki saham mayoritas sebesar 37,25% dalam konsorsium tersebut. Perusahaan lain yang terlibat adalah Itochu Corporation, Kyushu Electric Power Co dari Jepang dan Ormat International Inc. yang berbasis di Amerika Serikat.Berdasarkan Perjanjian Jual Beli Listrik pada 4 April 2013 yang ditandatangani konsorsium dengan PLN, Proyek Sarulla ditargetkan untuk mencapai financial closing pada April 2014. Financial closing ini akan mempercepat pengembangan Proyek Sarulla yang diharapkan oleh pemerintah untuk memenuhi kebutuhan listrik di Sumatera Utara dan bagi PLN dapat melakukan penghematan bahan bakar minyak sebesar US$ 1 juta per harinya.Unit pertama Proyek Sarulla sebesar 110 MW dijadwalkan untuk beroperasi secara komersial (“COD”) pada tahun 2016, kemudian diikuti oleh unit kedua dan ketiga masing-masing 110 MW pada tahun 2017 dan 2018.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Medco Power dapat pinjaman US$ 1,17 miliar
JAKARTA. PT Medco Power Indonesia mendapat pinjaman sebanyak US$ 1,17 miliar dari Japan Bank for International Cooperation (JBIC), Asian Development Bank (ADB) dan konsorsium dari beberapa bank komersial.Dalam keterangan tertulisnya, Medco Power Indonesia mengungkapkan, penandatanganan perjanjian pinjaman dengan para kreditur tersebut sudah dilakukan pada 28 Maret 2013 lalu dengan tenor pinjaman 20 tahun dan tujuh bulan masa tenggang.Dana tersebut digunakan Medco Power untuk pendanaan proyek panas bumi Sarulla di Tapanuli Utara berkapasitas 330 MW. Proyek Sarulla ini dikerjakan oleh sejumlah perusahaan yang tergabung dalam konsorsium Sarulla Operations Ltd (“SOL”).Medco Power melalui PT Medco Geopower Sarulla memiliki saham mayoritas sebesar 37,25% dalam konsorsium tersebut. Perusahaan lain yang terlibat adalah Itochu Corporation, Kyushu Electric Power Co dari Jepang dan Ormat International Inc. yang berbasis di Amerika Serikat.Berdasarkan Perjanjian Jual Beli Listrik pada 4 April 2013 yang ditandatangani konsorsium dengan PLN, Proyek Sarulla ditargetkan untuk mencapai financial closing pada April 2014. Financial closing ini akan mempercepat pengembangan Proyek Sarulla yang diharapkan oleh pemerintah untuk memenuhi kebutuhan listrik di Sumatera Utara dan bagi PLN dapat melakukan penghematan bahan bakar minyak sebesar US$ 1 juta per harinya.Unit pertama Proyek Sarulla sebesar 110 MW dijadwalkan untuk beroperasi secara komersial (“COD”) pada tahun 2016, kemudian diikuti oleh unit kedua dan ketiga masing-masing 110 MW pada tahun 2017 dan 2018.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News