KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Medco E&P Indonesia (Medco E&P) kembali membuktikan komitmennya dalam bidang lingkungan hidup dan pemberdayaan masyarakat. Perusahaan minyak dan gas (migas) swasta nasional ini kembali berhasil dalam Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan (PROPER) 2017. Satu PROPER Emas dan tiga PROPER hijau diperoleh berdasarkan penilaian dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). Blok Rimau meraih penghargaan tertinggi yaitu PROPER Emas yang diserahkan oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla kepada Senior VP Production Medco E&P Hartono Nugroho disaksikan oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya pada acara Penyerahan Penghargaan Anugerah Lingkungan PROPER di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Senin (18/12). Jusuf Kalla dalam sambutannya menyampaikan bahwa pengelolaan lingkungan hidup selalu menjadi sorotan dunia internasional di samping persoalan Hak Asasi Manusia. Hal ini karena masalah lingkungan hidup merupakan aspek penting untuk kemajuan suatu Negara. "Saya sampaikan terima kasih pada perusahaan yang mendapat PROPER. Suatu kebanggaan buat kami karena ini membuktikan kedisiplinan di bidang lingkungan hidup yang semakin meningkat," kata Wakil Presiden dalam siaran pers pada Senin (18/12) Sebelumnya, Siti Nurbaya menjelaskan bahwa PROPER bertujuan mendorong ketaatan industri terhadap peraturan lingkungan hidup, melalui insentif dan disinsentif reputasi, dan mendorong perusahaan yang sudah baik kinerja lingkungannya untuk menerapkan produksi yang lebih ramah lingkungan. Asal tahu saja, Proper Emas yang diraih Blok Rimau ini menjadikan Medco E&P sebagai perusahaan migas pertama dan satu-satunya yang meraih penghargaan peringkat EMAS selama tujuh tahun berturut-turut sejak 2011 - 2017. Penghargaan tersebut berhasil diperoleh karena Blok Rimau telah menerapkan pengelolaan lingkungan dan pemberdayaan komunitas di wilayah operasi secara bertanggung jawab dan berkelanjutan hingga melampaui kepatuhan. Sementara PROPER HIJAU diraih Blok South Sumatra, Lematang dan Tarakan. Salah satu program pemberdayaan masyarakat yang menonjol di Blok Rimau adalah mendorong masyarakat di Kabupaten Banyuasin untuk mandiri dalam mendukung ketahanan pangan dan ekonomi, seraya menjaga kelestarian lingkungan hidup dengan pertanian System of Rice Intensification organik. Selain itu juga melalui pemberdayaan ibu-ibu di Kabupaten Musi Banyuasin dan Banyuasin dalam mengembangkan tanaman obat organik. Menurut Hartono Nugroho, sebagai kontraktor kontrak kerja sama yang dalam setiap aktivitas operasinya berkoordinasi dan berada di bawah pengawasan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas (SKK Migas), Medco E&P tidak hanya mematuhi regulasi di bidang pertambangan migas, kehutanan dan lingkungan saja. “Perusahaan juga memegang prinsip pembangunan berkelanjutan yang memperhatikan efisiensi energi, penurunan emisi dan Greenhouse Gasses (GHG), pengelolaan limbah B3 dan domestik, efisiensi penggunaan air dan penurunan pencemaran air dan pemberdayaan masyarakat,” ujar Hartono.
Medco raih penghargaan lingkungan dari Blok Rimau
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Medco E&P Indonesia (Medco E&P) kembali membuktikan komitmennya dalam bidang lingkungan hidup dan pemberdayaan masyarakat. Perusahaan minyak dan gas (migas) swasta nasional ini kembali berhasil dalam Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan (PROPER) 2017. Satu PROPER Emas dan tiga PROPER hijau diperoleh berdasarkan penilaian dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). Blok Rimau meraih penghargaan tertinggi yaitu PROPER Emas yang diserahkan oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla kepada Senior VP Production Medco E&P Hartono Nugroho disaksikan oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya pada acara Penyerahan Penghargaan Anugerah Lingkungan PROPER di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Senin (18/12). Jusuf Kalla dalam sambutannya menyampaikan bahwa pengelolaan lingkungan hidup selalu menjadi sorotan dunia internasional di samping persoalan Hak Asasi Manusia. Hal ini karena masalah lingkungan hidup merupakan aspek penting untuk kemajuan suatu Negara. "Saya sampaikan terima kasih pada perusahaan yang mendapat PROPER. Suatu kebanggaan buat kami karena ini membuktikan kedisiplinan di bidang lingkungan hidup yang semakin meningkat," kata Wakil Presiden dalam siaran pers pada Senin (18/12) Sebelumnya, Siti Nurbaya menjelaskan bahwa PROPER bertujuan mendorong ketaatan industri terhadap peraturan lingkungan hidup, melalui insentif dan disinsentif reputasi, dan mendorong perusahaan yang sudah baik kinerja lingkungannya untuk menerapkan produksi yang lebih ramah lingkungan. Asal tahu saja, Proper Emas yang diraih Blok Rimau ini menjadikan Medco E&P sebagai perusahaan migas pertama dan satu-satunya yang meraih penghargaan peringkat EMAS selama tujuh tahun berturut-turut sejak 2011 - 2017. Penghargaan tersebut berhasil diperoleh karena Blok Rimau telah menerapkan pengelolaan lingkungan dan pemberdayaan komunitas di wilayah operasi secara bertanggung jawab dan berkelanjutan hingga melampaui kepatuhan. Sementara PROPER HIJAU diraih Blok South Sumatra, Lematang dan Tarakan. Salah satu program pemberdayaan masyarakat yang menonjol di Blok Rimau adalah mendorong masyarakat di Kabupaten Banyuasin untuk mandiri dalam mendukung ketahanan pangan dan ekonomi, seraya menjaga kelestarian lingkungan hidup dengan pertanian System of Rice Intensification organik. Selain itu juga melalui pemberdayaan ibu-ibu di Kabupaten Musi Banyuasin dan Banyuasin dalam mengembangkan tanaman obat organik. Menurut Hartono Nugroho, sebagai kontraktor kontrak kerja sama yang dalam setiap aktivitas operasinya berkoordinasi dan berada di bawah pengawasan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas (SKK Migas), Medco E&P tidak hanya mematuhi regulasi di bidang pertambangan migas, kehutanan dan lingkungan saja. “Perusahaan juga memegang prinsip pembangunan berkelanjutan yang memperhatikan efisiensi energi, penurunan emisi dan Greenhouse Gasses (GHG), pengelolaan limbah B3 dan domestik, efisiensi penggunaan air dan penurunan pencemaran air dan pemberdayaan masyarakat,” ujar Hartono.