MedcoEnergi tertarik membeli 35% saham Shell di Blok Masela



KONTAN.CO.ID -JAKARTA. PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) tertarik untuk membeli 35% saham Royal Dutch Shell di Blok Masela. Ini membuat spekulasi bahwa lapangan ini minim peminat karena tersandung masalah lahan dan harga.

Hilmi Panigoro Direktur Utama MedcoEnergi mengatakan bahwa pihaknya tertarik dengan blok tersebut. "Kalau harganya cocok mungkin tertarik," kata dia ke KONTAN.co.id, Senin (3/8).

Baca Juga: Medco Energi Internasional (MEDC) Siapkan Rights Issue Bernilai Rp 3,5 Triliun


Sebelumnya Royal Dutch Shell pengelola hak partisipasi atau Participating Interest (PI) Blok Masela sebanyak 35% bakal hengkang dari Lapangan Gas Abadi, Blok Masela. Belum diketahui mengapa Shell ingin menjual asetnya di Blok Masela itu.

Mengutip energyvoice.com Shell mengincar dana senilai US$ 2,2 miliar dari proses divestasi 35% hak partisipasinya itu. Besaran angka itu dipaparkan oleh lembaga riset Rystad Energy.

Kendati demikian, Rystad memperkirakan akan sulit bagi Shell mendapatkan pembeli sekalipun Proyek Masela yang terletak dekat dengan pasar Asia. Terlebih lagi, Blok Masela belum memasuki fase pengembangan.

Direktur Penelitian Asia Pasifik Wood Mackenzie Andrew Harwood menjelaskan, kabar mundurnya Shell bukanlah hal baru pasalnya 2019 silam isu yang sama sempat beredar. Namun, rencana pelepasan hak pastisipasi itu dianggap jauh lebih kompleks dari isu sebelumnya

Tak Tertarik

Sementara itu, PT Pertamina tidak tertarik dengan investasi di Blok Masela, Laut Arafuru, Maluku. Alasannya karena saat ini Pertamina sedang mencari tambahan cadangan crude oil untuk produksi di kilang bukan mencari gas bumi.

Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengatakan, pihaknya saat ini tengah mencari peluang akuisisi blok minyak, saat ditannya soal apakah tertarik untuk membeli saham Shell yang dijual. "Saya carinya minyak, Masela kan gas," ungkap dia ke KONTAN.co.id, Rabu (15/7).

Dia menyatakan saat ini kilang Pertamina masih kekurangan minyak mentah. Sehingga pihaknya masih akan terus mencari minyak untuk bisa diproduksi untuk kebutuhan dalam negeri. "Pertamina cari lapangan di luar negeri," imbuh dia.

Baca Juga: Pertamina tengah jajaki akuisisi blok minyak di luar negeri

Nicke bilang di dalam negeri belum ada lapangan migas yang produksi dalam jumlah besar untuk bisa diakuisisi. Sehingga piliahnnya adalah lapangan di luar negeri.

Seperti diketahui, cadangan gas Pertamina saat ini cukup berlimpah karena sudah memegang kendali Blok Mahakam dan Blok Rokan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Azis Husaini