KONTAN.CO.ID - BEIJING. Negosiasi perdagangan antara Amerika Serikat (AS) dengan China naga-naganya sulit menemukan titik temu. AS bahkan mengancam akan menerapkan tarif impor lebih luas atas produk dari China dengan nilai mencapai US$ 200 miliar. Tak mau kalah gertak, China juga menyiapkan langkah balasan andai AS menerapkan kebijakan tersebut. Perang dagang ini juga menjadi sorotan utama media-media China. Mereka menyarankan China fokus ke ekonomi domestik. Perang dagang yang dikobarkan Amerika Serikat (AS) mendapat sorotan tajam media-media China. Editorial sejumlah media China, Jumat (22/6) menyebutkan, China tidak boleh berhenti hanya perang kata-kata dengan AS. China harus melanjutkan rencananya maju ke jalur modernisasi. Media-media China menyorot penyataan Presiden AS Donald Trump yang mengancam akan mengenakan tarif impor barang dari China dengan total nilai US$ 200 miliar. Jumlah ini lebih besar dari target sebelumnya US$ 50 miliar. Kementerian Perdagangan China menuduh AS berubah-ubah keputusan dalam negosiasi perdagangan bilateral dengan China.
Media China sarankan China fokus membangun ekonomi domestik
KONTAN.CO.ID - BEIJING. Negosiasi perdagangan antara Amerika Serikat (AS) dengan China naga-naganya sulit menemukan titik temu. AS bahkan mengancam akan menerapkan tarif impor lebih luas atas produk dari China dengan nilai mencapai US$ 200 miliar. Tak mau kalah gertak, China juga menyiapkan langkah balasan andai AS menerapkan kebijakan tersebut. Perang dagang ini juga menjadi sorotan utama media-media China. Mereka menyarankan China fokus ke ekonomi domestik. Perang dagang yang dikobarkan Amerika Serikat (AS) mendapat sorotan tajam media-media China. Editorial sejumlah media China, Jumat (22/6) menyebutkan, China tidak boleh berhenti hanya perang kata-kata dengan AS. China harus melanjutkan rencananya maju ke jalur modernisasi. Media-media China menyorot penyataan Presiden AS Donald Trump yang mengancam akan mengenakan tarif impor barang dari China dengan total nilai US$ 200 miliar. Jumlah ini lebih besar dari target sebelumnya US$ 50 miliar. Kementerian Perdagangan China menuduh AS berubah-ubah keputusan dalam negosiasi perdagangan bilateral dengan China.