Kebebasan pers yang ditunjukkan dengan sikap objektif, berimbang, adil dan netral dalam pemberitaan, akan kembali diuji dalam pemilihan presiden (Pilpres) tahun depan. Seperti juga terjadi pada Pilpres 2014, walau proses kampanye belum dimulai, namun keberpihakan media pada satu pasangan calon presiden dan wakil presiden sudah mulai terasa. Tidak hanya terasa dalam diskusi di internal redaksi, keberpihakan juga terlihat dari masuknya para pemilik media di garis depan pemenangan pasangan capres dan cawapres yang akan berlaga tahun depan. Dipilihnya Erick Thohir sebagai Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) pasangan Capres Joko Widodo dan Cawapres Ma'ruf Amin menandai bagaimana peran media masih penting dalam memenangkan kontestasi dalam pemilihan pemimpin Indonesia di masa datang. Erick merupakan pendiri Mahaka Group. Perusahaan itu merupakan induk dari sejumlah perusahaan yang memiliki fokus pada bisnis media dan entertainment. Selain televisi dan media cetak, Mahaka juga memiliki jaringan radio yang sangat luas di Indonesia. Selain Erick, di belakang kubu Jokowi-Ma'ruf Amin ada MNC Group melalui pemiliknya Hary Tanoesoedibjo. Hary juga merupakan Ketua Umum Partai Perindo. Selain itu juga ada Media Grup yang dimiliki oleh Surya Paloh, yang juga merupakan Ketua Umum Partai Nasdem. Bisa jadi media-media yang bernaung dalam VIVA Group juga akan menjadi pendukung Jokowi-Ma'ruf Amin, sebab kelompok usaha media milik Bakrie Group ini juga memiliki kedekatan dengan Partai Golkar yang merupakan pendukung petahana.
Media dalam politik
Kebebasan pers yang ditunjukkan dengan sikap objektif, berimbang, adil dan netral dalam pemberitaan, akan kembali diuji dalam pemilihan presiden (Pilpres) tahun depan. Seperti juga terjadi pada Pilpres 2014, walau proses kampanye belum dimulai, namun keberpihakan media pada satu pasangan calon presiden dan wakil presiden sudah mulai terasa. Tidak hanya terasa dalam diskusi di internal redaksi, keberpihakan juga terlihat dari masuknya para pemilik media di garis depan pemenangan pasangan capres dan cawapres yang akan berlaga tahun depan. Dipilihnya Erick Thohir sebagai Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) pasangan Capres Joko Widodo dan Cawapres Ma'ruf Amin menandai bagaimana peran media masih penting dalam memenangkan kontestasi dalam pemilihan pemimpin Indonesia di masa datang. Erick merupakan pendiri Mahaka Group. Perusahaan itu merupakan induk dari sejumlah perusahaan yang memiliki fokus pada bisnis media dan entertainment. Selain televisi dan media cetak, Mahaka juga memiliki jaringan radio yang sangat luas di Indonesia. Selain Erick, di belakang kubu Jokowi-Ma'ruf Amin ada MNC Group melalui pemiliknya Hary Tanoesoedibjo. Hary juga merupakan Ketua Umum Partai Perindo. Selain itu juga ada Media Grup yang dimiliki oleh Surya Paloh, yang juga merupakan Ketua Umum Partai Nasdem. Bisa jadi media-media yang bernaung dalam VIVA Group juga akan menjadi pendukung Jokowi-Ma'ruf Amin, sebab kelompok usaha media milik Bakrie Group ini juga memiliki kedekatan dengan Partai Golkar yang merupakan pendukung petahana.