JAKARTA. Tren berbelanja terus bergeser dari hari ke hari seiring dengan perkembangan teknologi. Peran media sosial berbasis jaringan internet terasa semakin besar dalam menggaet konsumen. Apalagi jumlah pengguna internet di Indonesia cukup banyak. Menurut penelitian Kementerian Komunikasi dan Informasi pada 2010 ada 45 juta pengguna internet. Nukman Luthfie, Chief Executive Officer (CEO) Virtual Consulting, mengatakan saat ini pembeli lebih mempercayai rekomendasi teman dan orang asing yang mereka temui secara virtual di dunia maya daripada iklan di media massa. Potensi pasar yang besar dan perilaku pembeli yang demikian membuat bisnis social commerce menjamur di Indonesia. Salah satu model yang umum dipergunakan adalah metode collective buying atau memberikan diskon untuk para pembeli kolektif, alias pembeli berkelompok.
Media internet mulai dijadikan alat pemasaran utama
JAKARTA. Tren berbelanja terus bergeser dari hari ke hari seiring dengan perkembangan teknologi. Peran media sosial berbasis jaringan internet terasa semakin besar dalam menggaet konsumen. Apalagi jumlah pengguna internet di Indonesia cukup banyak. Menurut penelitian Kementerian Komunikasi dan Informasi pada 2010 ada 45 juta pengguna internet. Nukman Luthfie, Chief Executive Officer (CEO) Virtual Consulting, mengatakan saat ini pembeli lebih mempercayai rekomendasi teman dan orang asing yang mereka temui secara virtual di dunia maya daripada iklan di media massa. Potensi pasar yang besar dan perilaku pembeli yang demikian membuat bisnis social commerce menjamur di Indonesia. Salah satu model yang umum dipergunakan adalah metode collective buying atau memberikan diskon untuk para pembeli kolektif, alias pembeli berkelompok.