Media Nusantara Citra terus memangkas porsi utang



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN) terus berupaya mengurangi porsi utangnya. Emiten ini akan mencicil utang selama beberapa tahun ke depan.

Direktur Utama MNCN David Fernando Audy menyebut, pembayaran ini termasuk pembayaran lewat cash flow internal. “Karena sudah tidak ada belanja modal besar lagi, jadi free cash flow MNCN jauh lebih baik,” kata David kepada KONTAN, Rabu (14/2) lalu.

Mengacu laporan keuangan kuartal III-2017, total liabilitas MNCN mencapai Rp 4,86 triliun, meliputi liabilitas jangka pendek Rp 1,61 triliun dan liabilitas jangka panjang sebesar Rp 3,25 triliun. Pada 24 Agustus, MNCN telah meneken perjanjian pinjaman sindikasi.


MNCN menerima pinjaman sindikasi US$ 200 juta dengan pilihan dapat meningkatkan fasilitas sebesar US$ 50 juta. Pinjaman ini untuk melunasi pinjaman sindikasi sebelumnya. Utang itu dijamin gadai atas saham RCTI milik MNCN dan jaminan atas rekening interest reserve account serta jaminan perusahaan dari RCTI.

Utang jangka panjang yang akan dilunasi antara lain utang yang jatuh tempo dalam setahun Rp 42,52 miliar, pada tahun kedua Rp 42,52 miliar, dan lebih dari tiga tahun masih ada Rp 2,89 triliun. Bila memperhitungkan biaya transaksi yang belum diamortisasi Rp 78,54 miliar, maka total utang jangka panjang yang akan dilunasi Rp 2,89 triliun.

Data RTI menyebutkan, MNCN memiliki debt to equity ratio (DER) sebesar 50,30% dan debt to assets ratio (DAR) 33,49%. Rasio ini ditargetkan berkurang setiap tahun. “Otomatis karena peningkatan EBITDA dan aset, maka dengan sendirinya rasio utang terhadap aset dan lain-lainnya akan berkurang setiap tahun,” kata David.

Analis Mirae Asset Sekuritas Christine Natasya memprediksi saham MNCN masih menarik. Pendapatan MNCN pada 2017 bisa tumbuh 5,1% (yoy) menjadi Rp 7,07 triliun. “Ini sesuai harapan kami,” kata Christine, dalam riset Rabu (14/2). Dia merekomendasikan buy MNCN dengan target Rp 1.730 per saham. Harga saham MNCN pada Kamis (15/2) lalu naik 0,64% menjadi Rp 1.565 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati