KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Per September 2021, PT Medikaloka Hermina Tbk (
HEAL) telah menyerap sekitar Rp 535 miliar belanja modal atau setara 59% dari anggaran tahun ini untuk menambah empat rumah sakit baru. Rumah sakit yang dibangun ini terletak di Aceh, Cibitung, Soreang dan Cilegon yang saat ini sedang dalam pembangunan. Analis Henan Putihrai Jono Syafei dalam risetnya menilai, rumah sakit ini akan beroperasi penuh pada akhir tahun 2021 dan awal tahun 2022. Ia melihat, dengan ekspansi tersebut, HEAL optimistis pendapatannya untuk tahun 2021 dapat tumbuh sebesar 25%
year on year (yoy). Ke depannya, ia juga mengamati, HEAL menargetkan untuk mengoperasikan tiga hingga empat rumah sakit baru setiap tahun secara konsisten.
Baca Juga: Medikaloka Hermina (HEAL) belum berencana akuisisi rumah sakit dalam waktu dekat Dalam kacamatanya, HEAL saat ini memiliki model bisnis kemitraan dokter, dimana rumah sakit akan bekerjasama dengan dokter spesialis lokal. Para dokter juga berkesempatan untuk memiliki saham perusahaan dan menerima dividen. Meskipun menjadi hanya memiliki 76%-75% kepemilikan efektif pada anak perusahaan rumah sakit, Jono melihat bahwa penerapan strategi ini juga dapat mempercepat pertumbuhan organiknya untuk menjadi salah satu jaringan grup rumah sakit swasta terbesar di tanah air, yang didukung oleh tenaga kesehatan yang loyal.
HEAL juga dilihat Jono sedang menjaga stabilitas harga saham dengan program
buyback. Setelah berhasil melakukan pemecahan saham 1:5 pada akhir Juli 2021, HEAL mengumumkan program pembelian kembali sahamnya selama September – Oktober 2021. HEAL mengalokasikan Rp 30 miliar untuk membeli kembali hingga 25 juta saham, dengan harga maksimum 1,300 per saham.
Baca Juga: Medikaloka Hermina (HEAL) targetkan pendapatan naik 25% di 2021 “Selain untuk menjaga stabilitas harga sahamnya di tengah volatilitas pasar yang meningkat, perusahaan juga dapat melakukan penjualan saham treasuri pada nilai yang optimal jika membutuhkan tambahan modal di masa mendatang,” kata Jono dalam risetnya yang dirilis 25 Oktober 2021. Jono memperkirakan EBITDA HEAL di tahun ini akan tumbuh 73,8% secara yoy menjadi Rp 2,4 triliun karena proyeksi volume pasien yang lebih tinggi, baik rawat inap maupun rawat jalan.
Hal tersebut terutama didorong oleh biaya medis yang relatif terjangkau dibandingkan dengan rumah sakit lain, karena fokusnya dalam melayani pasien BPJS. Di semester II/2021 juga, ia memproyeksikan kunjungan rawat jalan meningkat. Hal ini dikarenakan ekspektasi kepercayaan pasien yang lebih tinggi untuk kembali mengunjungi fasilitas medis. Jono merekomendasikan HEAL dengan peringkat beli pada target harga Rp 1.470 per saham, yang mencerminkan 9.2/8.1x dari rasio EV/EBITDA tahun 2021 dan tahun 2022, dan Rp 4,1 miliar dari rasio EV/tempat tidur tahun 2021.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Noverius Laoli