KONTAN.CO.ID - Bintang voli Indonesia Megawati Hangestri Putri, yang dikenal dengan nama terdaftar Mega, mencatat tonggak sejarah di Dodram V-League 2024-2025, dengan menjadi pemain kuota Asia pertama yang melampaui 1.000 poin sepanjang kariernya. Melansir laman
The Spike, dalam pertandingan tandang melawan Korea Expressway Corporation Hi-Pass pada 7 Desember di Gimcheon Indoor Gymnasium, Mega mencetak 25 poin, termasuk tiga blok, untuk membawa timnya, Jeonggwanjang Red Ginseng, meraih kemenangan 3-1 (25-22, 25-27, 25-19, 25-20).
Baca Juga: Megawati Cetak Rekor 1.000 Poin Bersama Red Sparks di Liga Voli Korea Selatan Efisiensi serangannya mencapai 47,37%, mempertegas perannya sebagai pemain kunci bersama rekannya, Banya Bukiric. Memulai pertandingan dengan total 985 poin karier, Mega hanya membutuhkan 15 poin untuk mencapai angka 1.000 poin, yang berhasil diraihnya dalam pertandingan ke-70 di V-League. Prestasi ini menjadi standar baru bagi pemain kuota Asia di liga tersebut, menegaskan konsistensi performa Mega sejak debutnya musim lalu. “Saya senang bisa mencapai rekor ini sebagai pemain kuota Asia,” ujar Mega.
Baca Juga: Liga Voli Korea: Red Sparks Tumbangkan Hi-Pass, Megawati dkk Dekati Tim Papan Atas “Saya pikir saya telah menunjukkan bahwa pemain kuota Asia bisa sukses di V-League. Merupakan kehormatan bagi saya melakukannya di Korea.” Musim lalu, Mega bermain dalam 35 pertandingan dan mencatatkan 736 poin, memperlihatkan kemampuan menyerangnya yang luar biasa. Musim ini, Mega berada di peringkat ketiga pencetak poin terbanyak, kedua serangan keseluruhan, dan pertama serangan back-up di liga, membuktikan dominasinya sebagai satu-satunya
opposite hitter di antara pemain kuota Asia. Sinergi Mega dengan Vanja Bukilic, yang beralih menjadi
outside hitter, telah meningkatkan strategi serangan Jeonggwanjang. “Kami adalah satu tim,” kata Mega.
Baca Juga: Bukilic-Mega Antar Red Sparks Raih Kemenangan 3-0 Atas Hi-Pass “Yang terpenting adalah mencetak poin saat dibutuhkan. Jika kami saling mengandalkan, kami bisa meraih hasil yang hebat.” Pelatih Ko Hee-jin memuji keterampilan dan karakter Mega yang luar biasa. “Dia adalah talenta langka di antara pemain kuota Asia, dan saya berharap dia tetap bermain di V-League dalam waktu yang lama,” ujar Ko. Dampak Mega tidak hanya terasa di lapangan. Selama off-season, popularitasnya membantu menggelar pertandingan persahabatan antara Jeonggwanjang Red Sparks dan tim
all-star Indonesia, yang menarik 12.000 penonton di stadion yang penuh sesak. Acara ini menunjukkan antusiasme Indonesia terhadap voli dan mempromosikan V-League di tingkat internasional. Ke depan, Mega tetap berorientasi pada tim.
Baca Juga: Red Sparks Hentikan Rekor Kemenangan IBK Altos, Mega - Bukilic Tampil Eksplosif “Saya ingin meraih Triple Crown, tetapi tujuan tim lebih penting. Saya berharap kami bisa menang bersama,” ujarnya.
Perjalanan Mega menjadi contoh sukses dari sistem kuota Asia yang diperkenalkan tahun lalu. Pencapaiannya tidak hanya mengukuhkan posisinya sebagai bintang voli di Korea, tetapi juga menginspirasi perkembangan olahraga ini di Indonesia dan wilayah lainnya.
Editor: Yudho Winarto