Mega Manunggal Property (MMLP) anggarkan capex Rp 500 miliar di 2021



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Mega Manunggal Property Tbk (MMLP) menyiapkan anggaran belanja modal atawa capital expenditure (capex) sebesar Rp 500 miliar di 2021. Rencananya, anggaran tersebut akan digunakan untuk menyelesaikan tiga proyek eksisting.

Head of Coporate Finance & Investor Relations Mega Manunggal Property Asa Siahaan menyebutkan, tiga proyek yang sedang berjalan tersebut berada di Pondok Ungu, Osowilangun, dan Manyar. "Proges pembangunan saat ini, Pondok Ungu 40%, Osowilangun 20%, dan Manyar fase I telah selesai," ujarnya kepada kontan.co.id, Jumat (11/12).

Asa bilang, untuk proyek di Manyar, MMLP bersiap memulai fase II. Hanya saja, belum ditentukan kapan akan dibangun lantaran masih menunggu komitmen dari tenant. Adapun untuk fase I, MMLP telah membangun gudang seluas 13.000 m2.


Dari progres ketiga gudang tersebut, MMLP telah menyerap anggaran sebesar Rp 770 miliar.

Baca Juga: Ini alasan Mega Manunggal Property (MMLP) enggan tambah landbank di 2020

Ia bilang, untuk proyek di Pondok Ungu dan Osowilangun ditargetkan selesai pada akhir 2021. Untuk mengejar target tersebut, MMLP menganggarkan capex sebesar Rp 500 miliar di 2021. "Sebesar Rp 90 miliar berasal dari ekuitas dan sisanya pinjaman," sebutnya.

Sejauh ini, Asa mengungkapkan, dari proyek di Pondok Ungu telah memiliki okupansi sekitar 70%. Adapun mayoritas tenant yang mengisi berasal dari sektor otomotif dan logistik. Sementara, untuk proyeknya yang berada di Jawa Timur mayoritas tenan berasal dari sektor e-commerce dan logistik.

Ia meyakini, di 2021, bisnis pergudangan juga masih memiliki tren positif. Terlebih dengan lahirnya kebiasaan baru masyarakat dari berbelanja daring. Karenanya, MMLP menilai, sektor logistik, e-commerce dan FMCG yang akan mendorong kinerja perusahaan, sebab selama pandemi ini orang mulai kebiasaan baru dengan belanja secara daring.

"Jadi e-commerce itu jadi katalis positif juga untuk logistik karena ada perpindahan barang semakin cepat sehingga itu yang mendorong permintaan gudang," jelasnya.

MMLP memproyeksikan, pendapatan di tahun depan akan turun 20% dibandingkan tahun ini. Hal tersebut diakibatkan dari pengalihan empat aset nett leasable area (NLA) seluas 163.000 m2 kepada private fund. Dengan begitu, tahun depan MMLP tidak akan mencatatkan pemasukan penuh dari aset tersebut, hanya berasal dari manajemen fee dan dividen.

Dari sana, Asa mengungkapkan, MMLP berupaya meningkatkan kontrak dengan mencari tenant baru. Selain itu, MMLP juga sedang melihat potensi ekspansi baru dengan membidik daerah di luar Jabodetabek. Hanya saja, ia menyebut saat ini masih dalam proses studi.

"Kami melihat daerah Sumatera dan Sulawesi kian menarik dengan industri yang mulai tumbuh. Selain itu juga tol laut mulai berjalan dan mulai banyak pembangunan pelabuhan. Mungkin di 2022," imbuh Asa.

Selanjutnya: Mega Manunggal Property (MMLP) catatkan permintaan pergudangan baru seluas 20.000 m2

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat