KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Mega Manunggal Property Tbk (MMLP) proyeksikan kinerja tahun ini akan lebih rendah dibandingkan tahun lalu. Hal tersebut akibat rencana aksi korporasi yang akan dilakukan perusahaan.

Head of Corporate Finance & Investor Relations MMLP, Asa Siahaan menyebutkan tahun ini pihaknya menilai pendapatan dan EBITDA akan turun sekitar 10%. "Karena tahun ini kami mau set up yang private fund," ujarnya kepada kontan.co.id, Selasa (7/4).

Baca Juga: Laba bersih anjlok 48%, kinerja Mega Manunggal Property (MMLP) di 2019 kurang optimal

Rekam Jejak Bank DBS Indonesia Ciptakan Dampak Sosial Bagi Masyarakat Rentan

Melalui aksi korporasi tersebut pihaknya bakal mengalihkan 4 aset yakni gudang dan perkantoran milik Intirub di Cililitan, Jakarta Timur, seluas 57.894 m² dan Nett leasable Area (NLA) 90.288 m².

Lalu tanah dan bangunan Gudang MDC Unilever seluas 197.690 m² dan NLA 90.288 m², Gudang Li & Fung seluas 34.637 m² dan NLA 21.210 m² dan Gudang Selayar dengan luas 9.164 m² dan NLA 5.620 m² di Kawasan Industri MM2100, di Cikarang Barat.

"Setelah dialihkan otomatis tidak ada pendapatan dari situ, makanya kinerja keuangan akan turun tapi tidak banyak karena ada beberapa proyek baru kami juga yang akan selesai," jelasnya.

Baca Juga: Mega Manunggal Property (MMLP) Geber Pendirian Empat Aset Gudang

Asa menuturkan saat ini proyek yang sudah selesai dari proyek gudang kedua milik Lazada dan warehouse di Jababeka. Kemudian ada Warehouse Delta Silicon III diproyeksikan akan selesai di akhir Q3/2020 atau Q4/2020 dan proyek tahap 1 gudangnya di Surabaya akan selesai tahun ini. "Jadi penurunan tidak akan terlalu besar sekitar 5%-10%, jelasnya.

Asa juga bilang dengan adanya pandemi virus corona juga membuat perolehan kontrak baru terhambat. Menurutnya, tender yang diikuti memasang sikap on hold sembari menunggu situasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News