KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten pergudangan dan penyimpanan, PT Mega Manunggal Property Tbk (
MMLP) menyiapkan sejumlah agenda ekspansi di sepanjang tahun ini. Untuk merealisasikannya, perseroan menganggarkan dana belanja modal atau Capex maksimal Rp 200 miliar. Dana yang dibiayai dari kas internal perusahaan dan juga pinjaman dari bank ini rencananya bakal digunakan sebagai modal perseroan untuk melakukan pengembangan gudang baru. Sekretaris Perusahaan MMLP Jeremy Muliawan menyebutkan, salah satu agenda ekspansi yang sedang berjalan saat ini adalah pembangunan Gudang Ungu Extension dengan luas area yang disewakan sebesar 5,000 m².
Baca Juga: Incar Pertumbuhan Positif, Begini Prospek Bisnis Mega Manunggal Property pada 2023 “Pengembangan itu harus didasari permintaan dari pasar, salah satu yang kami lakukan adalah pengembangan gudang Pondok Ungu Extension, di mana (targetnya) akan selesai di akhir tahun 2023,” ungkap Jeremy, dalam Paparan Publik di Jakarta pada Jumat (16/6). Poyek ini terletak di samping Gudang Pondok Ungu
eksisting yang telah ada sebelumnya. MMLP, melalui anak usahanya PT Bukit Properti Logistik (BPL) memiliki lahan kosong seluas ~10,000 m² di area tersebut. Adapun, dana capex yang dibutuhkan untuk merampungkan proyek ini berkisar Rp 20 miliar sampai dengan Rp 30 miliar. Untuk diketahui, perseroan memiliki 63 hektar lahan landbank di Jabodetabek dan Jawa Timur yang siap dikembangkan sesuai dengan potensi permintaan di masing-masing area untuk memenuhi kebutuhan pasar. “Ini suatu
competitive advantage kami karena banyak pemain lain yang punya gudang terbatas, sedangkan kami punya banyak tanah,” tambahnya.
Hingga saat ini, luasan area perseroan tercatat mencapai 539,284 m² per kuartal I-2023 yang berada di wilayah Jabodetabek dan Jawa Timur. Area tersebut terdiri 168,903 m2 yang merupakan aset yang dikelola, dan sisanya 370,381 m² adalah aset yang dimiliki. Per kuartal I-2023, MMLP mencetak pendapatan sebesar Rp 86,22 miliar. Angka ini meningkat 6% dari sebelumnya Rp 81,20 miliar pada periode yang sama tahun 2022. Dari sisi bottom line, perseroan tercatat meraih penurunan laba periode berjalan diatribusikan kepada pemilik entitas induk, dari sebelumnya Rp 23,91 miliar pada kuartal pertama 2022, menjadi sebesar Rp 16,31 miliar di kuartal pertama tahun ini. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Handoyo .