KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dampak resesi global sudah mulai terlihat. Pabrikan
brand sepatu ternama dunia seperti Adidas, Nike, dan Reebok memangkas pesanan produksi dari Indonesia sekitar 50%. Namun, emiten ritel PT Mega Perintis Tbk (
ZONE) terus tumbuh positif dengan membuka gerai baru demi meningkatkan kinerja di masa mendatang. Menanggapi pemangkasan pesanan tersebut, Direktur ZONE Luki Rusli mengatakan kinerja ZONE dalam hal penjualan masih terus bertumbuh hingga kuartal ketiga 2022. "Pemangkasan pesanan
brand-brand tersebut mungkin saja terkait penjualan secara global, dimana banyak negara-negara besar di dunia sedang dilanda resesi," ujar Luki kepada Kontan.co.id, Minggu (20/11).
Untuk permintaan di Indonesia ini, Luki mengatakan sejauh ini masih meningkat. Terlihat dari indeks penjualan riil (IPR) pada kuartal ketiga 2022 yang diperkirakan tumbuh 5,5 % secara tahunan (YoY). Peningkatan penjualan eceran ini terutama didorong oleh subkelompok sandang yang naik 53,8% YoY. "Kenaikan ini jauh lebih tinggi dari pertumbuhan pada kuartal keda 2022 yang sebesar 3,1% YoY," tutur Luki.
Baca Juga: Mega Perintis (ZONE) Fokus Penambahan Jumlah Gerai Luki menegaskan dengan terjadinya pemangkasan brand sepatu ternama sekitar 50% dari pabrik alas kaki di Indonesia belum ada efek yang signifikan terhadap kinerja ZONE. Menurut Luki, pihaknya melanjutkan strategi peningkatan penjualan secara offline. Salah satunya dengan melanjutkan ekspansi penambahan gerai. Hingga akhir tahun ini, ZONE menargetkan membuka 40 gerai baru. "Sampai dengan akhir September lalu, kami telah membuka 29 gerai baru. Salah satu konsep baru dari gerai penjualan adalah Salezone," ujar Luki. Dia mengatakan konsep Salezone merupakan perpaduan antara gerai
lifestyle & sport wear discounted store dengan target pasar di luar pusat perbelanjaan umumnya. Gerai ini dikembangkan di sejumlah lokasi, seperti tempat transit/rest area jalan tol dan toko yang berdiri sendiri.
Baca Juga: Demi Lanjutkan Kinerja Positif, Mega Perintis (ZONE) Fokus Tambah Gerai Selain menjual secara offline, Mega Perintis juga akan meningkatkan penjualan secara online. ZONE memprioritaskan upaya peningkatan penjualan secara daring melalui website manzone.id, minimal.id, mocstore.id, dan sejumlah
marketplace. Luki melihat prospek kinerja hingga akhir tahun ini akan positif sehingga optimis target kinerja tahun ini akan bisa tercapai. Adapun untuk tahun depan, ZONE masih harus melihat perkembangan-perkembangan mendatang karena ada faktor yang tidak bisa diperkirakan. Dia mengatakan, masih ada prospek resesi ekonomi global sudah dirasakan terhadap perekonomian Indonesia. Selain itu dampak dari perang Rusia-Ukraina yang tak kunjung selesai akan memperburuk kondisi ekonomi.
Baca Juga: Mega Perintis (ZONE) Catat Laba Bersih Rp 62,47 Miliar di Kuartal III-2022 Analis Investindo Nusantara Sekuritas Pandhu Dewanto menilai, pemangkasan pemesanan 50% yang dilakukan oleh Nike, Adidas, dan Reebok dari pabrikan Indonesia bisa semakin menekan emiten ritel alas kaki. "Namun, kinerja akan melambat tetapi tidak akan separah yang terjadi pada brand ternama dunia seperti Nike, Adidas, dan Reebok sebagai dampak resesi global," kata dia.
Terlebih ancaman resesi masih membayangi pemulihan ekonomi dan daya beli masyarakat. Pandhu melihat, sektor ritel domestik masih memiliki outlook positif seiring membaiknya mobilitas masyarakat pasca-Covid. Outlook ini bisa dilihat dari trafik kunjungan ke mall yang semakin ramai. Peningkatan kunjungan ke pusat perbelanjaan bisa meningkat jelang Natal dan tahun baru yang biasanya mendongkrak penjualan bagi emiten ritel. "Satu lagi katalis positif yang dapat mendongkrak signifikan sektor ritel adalah rencana kenaikan UMR 2023, yang kemungkinan dalam waktu dekat akan segera diumumkan," pungkas dia. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Wahyu T.Rahmawati