Mega Perintis (ZONE) mencermati penyebaran varian omicron di Indonesia



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pandemi Covid-19 masih mengintai, kali ini dengan masuknya varian baru omicron di Indonesia. Pelaku usaha di bisnis ritel seperti PT Mega Perintis Tbk (ZONE) mencermati situasi penyebaran omicron, dan berharap penanganan pemerintah bisa cepat dan efektif sehingga tidak terjadi lonjakan kasus lagi.

Direktur Utama Mega Perintis Franxiscus Afat Adinata Nursalim mengatakan, sangat penting agar tidak terjadi lagi pengetatan mobilitas masyarakat. Sebab, pembatasan mobilitas akan berdampak signifikan bagi kegiatan ekonomi, termasuk bisnis ritel.

"Ditemukannya varian omicron di Indonesia tentu menjadi issue yang kurang baik. Namun kecepatan penanganan yang dilakukan pemerintah akan menjadi hal penting dalam menghambat penyebaran omicron, dan akan sangat berpengaruh bagi dunia usaha bila terjadi pengetatan kembali," kata Afat saat dihubungi Kontan.co.id, Kamis (16/12).


Selain tindakan cepat dari pemerintah, dari sisi masyarakat pun diharapkan bisa terus disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan (prokes). Dengan begitu, Afat berharap proses pemulihan ekonomi akan berlanjut. Di tengah upaya-upaya tersebut, ZONE pun akan mencermati situasi dengan berhati-hati.

Baca Juga: Mega Perintis (ZONE) bidik pertumbuhan penjualan hingga 50% pada 2022

"Dengan harapan antisipasi yang cepat dari pemerintah dan kepatuhan masyarakat terhadap prokes akan berhasil menghambat penyebaran virus tersebut, sehingga membawa dampak yang positif untuk dunia usaha," imbuh Afat.

Sejauh ini, dia menegaskan bahwa ZONE masih tetap optimistis untuk mengejar target yang sudah direncanakan, baik untuk tahun ini maupun pada tahun depan. "Betul, semoga omicron tidak kembali membuat ledakan kasus, sehingga target-target yang telah dicanangkan bisa tercapai," tandas Afat.

Mengutip pemberitaan Kontan.co.id sebelumnya, kinerja penjualan ZONE sudah tumbuh lebih dari 30% jika dibandingkan tahun lalu. Kinerja ZONE perlahan pulih mendekati kondisi sebelum adanya pandemi.

"Saat ini bisnis ZONE sudah mulai recover menuju 90% dari kondisi normal sebelum pandemi Covid-19," ujar Afat, Minggu (12/12).

Dia menaksir, tren pemulihan kinerja ZONE bakal berlanjut pada momen akhir tahun atau saat libur natal dan tahun baru (Nataru). Apalagi dengan tidak jadi diterapkannya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) secara serentak saat Nataru.

 
ZONE Chart by TradingView

Afat memprediksi, penjualan saat masa Nataru bisa naik antara 1,5 hingga 2 kali lipat dibandingkan hari-hari biasa. Lalu, dengan asumsi tren pemulihan ekonomi berlanjut dan kasus Covid-19 terus terkendali sehingga tidak ada lagi PPKM ketat, ZONE memproyeksikan pertumbuhan penjualan pada tahun depan bisa mencapai 50% dibandingkan tahun ini.

"Tren penurunan Covid-19 membawa pemulihan ekonomi. ZONE melihat 2022 lebih positif, dan merencanakan pertumbuhan sales hingga 50% dibandingkan 2021. Dengan catatan tidak terjadi pengetatan PPKM kembali," pungkas Afat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari