JAKARTA. PT Bank Mega Syariah mengantongi laba sebelum pajak senilai Rp 123 miliar pada semester I tahun ini. Jumlah itu naik 8,8% jika dibanding realisasi laba tahun lalu senilai Rp 113 miliar. "Naik sedikit," kata Direktur Utama PT Bank Mega Syariah, Benny Witjaksono, Selasa, (16/7). Kenaikan laba dikontribusikan oleh pembiayaan joint financing. Benny menyebutkan, joint financing tersebut memegang porsi 40% terhadap total pembiayaan Mega Syariah. Pembiayaan yang Mega Syariah salurkan pada semester I ini mencapai Rp 7,3 triliun. Jumlah itu tumbuh sekitar 46% dari Rp 5 triliun pada periode yang sama tahun lalu. Kemudian, Dana Pihak Ketiga (DPK) yang dikumpulkan mencapai Rp 7 triliun atau naik 40% dari Rp 5 triliun di semester pertama tahun lalu.
Mega Syariah kantongi laba Rp 123 miliar
JAKARTA. PT Bank Mega Syariah mengantongi laba sebelum pajak senilai Rp 123 miliar pada semester I tahun ini. Jumlah itu naik 8,8% jika dibanding realisasi laba tahun lalu senilai Rp 113 miliar. "Naik sedikit," kata Direktur Utama PT Bank Mega Syariah, Benny Witjaksono, Selasa, (16/7). Kenaikan laba dikontribusikan oleh pembiayaan joint financing. Benny menyebutkan, joint financing tersebut memegang porsi 40% terhadap total pembiayaan Mega Syariah. Pembiayaan yang Mega Syariah salurkan pada semester I ini mencapai Rp 7,3 triliun. Jumlah itu tumbuh sekitar 46% dari Rp 5 triliun pada periode yang sama tahun lalu. Kemudian, Dana Pihak Ketiga (DPK) yang dikumpulkan mencapai Rp 7 triliun atau naik 40% dari Rp 5 triliun di semester pertama tahun lalu.