Megapower Makmur akan akuisisi dua pembangkit listrik minihidro



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Megapower Makmur Tbk (MPOW) terus berekspansi untuk memaksimalkan pendapatan. Pada tahun ini, MPOW berniat mengakuisisi dua pembangkit listrik minihidro.

"Tahun ini, paling tidak kami akan menambah kapasitas 25 megawatt pembangkit listrik," ungkap Direktur Utama Megapower Makmur, Kang Jimmi, kepada KONTAN, Selasa (22/5). Saat ini, emiten tersebut mengoperasikan pembangkit listrik dengan kapasitas sebesar 46,1 megawatt (MW).

MPOW membidik akuisisi salah satu pembangkit listrik minihidro di wilayah Sulawesi Selatan. Pembangkit listrik tersebut memiliki kapasitas sebesar 5 MW.


Namun manajemen MPOW masih enggan mengungkapkan berapa nilai investasi yang akan dikeluarkan untuk mengakuisisi pembangkit listrik itu. "Untuk pembangkit listrik di Sulawesi Selatan, masih dalam tahap finalisasi," ungkap Kang Jimmi.

Selain di Sulawesi, Megapower akan mengakuisisi pembangkit listrik di wilayah Aceh dengan kapasitas 10 MW. Akuisisi kedua pembangkit tersebut kemungkinan rampung pada tahun ini. Untuk mendukung akuisisi itu, MPOW akan mengandalkan pendanaan dari perbankan.

Kang Jimmi juga mengatakan MPOW masih akan melakukan akuisisi beberapa pembangkit listrik lagi. Wilayah luar Jawa menjadi tujuan utama perusahaan tersebut. Hal ini lantaran kebutuhan listrik di luar Jawa lebih besar daripada kebutuhan di Jawa.

Dengan menambah beberapa pembangkit listrik, manajemen MPOW berharap setidaknya bisa mempertahankan pertumbuhan pendapatan agar sama dengan 2017 lalu, atau bahkan bisa mencatatkan pendapatan lebih baik. Sepanjang tahun lalu, MPOW membukukan pendapatan Rp 69,11 miliar. Pada tahun ini, manajemen MPOW menargetkan pendapatan berpotensi tumbuh 10% year-on-year (yoy) menjadi Rp 76,02 miliar.

Pada akhir Maret tahun ini, MPOW mencatatkan pendapatan Rp 15 miliar, menyusut 15,22% (yoy). Adapun laba bersihnya tumbuh 70,89% (yoy) menjadi Rp 1,50 miliar.

Harga MPOW kemarin menurun 3,65% menjadi Rp 185 per saham. Sejak awal tahun, harganya merosot 33,45%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati