KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan yang bergerak di sektor pembangkit tenaga listrik, PT Megapower Makmur Tbk (
MPOW) semakin fokus menjajaki potensi pembangkit listrik energi baru dan terbarukan (EBT). Sebagai informasi, saat ini MPOW telah mengoperasikan sejumlah Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) yakni PLTD Toboali-1, PLTD Toboali-2, PLTD Muntok, dan PLTD Bengkalis. Selain itu, pada 2012 seiring dengan perkembangan industri energi di Indonesia, MPOW melakukan ekspansi dengan berinvestasi di sektor energi bersih. Pada 2016, MPOW mengoperasikan pembangkit yang memanfaatkan tenaga air yakni PLTM Bantaeng-1 dengan kapasitas terpasang sebesar 2 x 2.250 kW di Sulawesi Selatan.
Corporate Secretary and Head of Legal & HR Megapower Makmur, Arif A. Aldy mengatakan, di paruh kedua tahun ini Megapower Makmur terus fokus dalam mempertahankan kondisi usaha yang ada. "Di saat yang sama, perusahaan tetap menjajaki potensi-potensi pembangkit listrik energi terbarukan lainnya," jelasnya kepada Kontan.co.id, Jumat (22/10).
Baca Juga: Ini alasan Megapower Makmur (MPOW) masih menahan ekspansi di tahun 2021 Sebelumya, pihak MPOW dikabarkan membuka potensi penjajakan ke PLTMH dan PLTS. Saat dikonfirmasi, Aldy tidak menampik hal tersebut. Dia bilang, kemungkinan besar pihaknya akan melakukan pengembangan proyek-proyek ke arah sana.
Aldy menegaskan, MPOW terus melakukan penjajakan atas potensi proyek-proyek pembangkit yang tentunya dengan pelbagai pertimbangan termasuk keunggulan proyek, pangsa pasar dan kebutuhan primary customer. Selain itu, MPOW juga melihat peluang terhadap daerah-daerah yang masih memerlukan energi listrik secara dinamis. Secara umum, Aldy mengatakan, di semester II 2021 Megapower Makmur melihat prospek bisnis masih cukup baik. Untuk memanfaatkannya, MPOW berusaha memenuhi kebutuhan primary customer dalam mengalirkan daya maksimal yang diperuntukan untuk masyarakat sekitar. "MPOW akan terus mempertahankan kepercayaan primary customer sebagai peningkatan mutu dan kualitas serta keberlangsungan bisnis perusahaan," ujar Aldy. Sampai akhir tahun ini, MPOW juga akan meningkatkan pendapatan perusahaan dan menekan rugi bersih.
Adapun untuk mendukung upaya memperbaiki kinerja bisnis, MPOW menerapkan strategi efisiensi dengan cara menekan biaya perbaikan. Aldy mengungkapkan, salah satu keuntungan yang dimiliki perusahaan adalah mesin-mesin yang digunakan MPOW mempunyai suku cadang yang sama satu dengan lainnya. Di semester I 2021, kinerja Megapower Makmur mengalami perbaikan. Pendapatannya tumbuh 10,2% yoy dari Rp 18,68 miliar di semester I 2020 menjadi Rp 20,59 miliar di akhir Juni 2021. Di sisi lain, rugi tahun berjalannya juga menyusut dari sebelumnya Rp 2,48 miliar, kini menjadi Rp 1,74 miliar di semester I 2021. Aldy mengatakan, peningkatan pendapatan ini terjadi karena MPOW terus memenuhi permintaan daya ke Primary Costumer sehingga pendapatan juga diproyeksikan akan terus tumbuh. Kendati demikian, pihaknya belum bisa memastikan target pertumbuhan kinerja di sepanjang tahun ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Herlina Kartika Dewi