KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Megapower Makmur Tbk (
MPOW) optimistis dapat mencetak laba bersih di tahun 2021, setelah tahun lalu mengalami rugi bersih. Untuk mendukung target ini, emiten yang bergerak di bidang pembangkit listrik ini telah menyiapkan sejumlah strategi.
Corporate Secretary and Head of Legal & HR MPOW Arif A. Aldy mengatakan, perusahaan akan memaksimalkan kinerja pembangkit eksisting serta berupaya berupaya menjajaki potensi-potensi proyek baru. “MPOW tetap optimis berupaya membukukan laba bersih di tahun berjalan ini. Tentunya target
top line dan
bottom line lebih baik dari sebelumnya,” kata dia kepada Kontan.co.id, Senin (24/5).
Sekedar mengingatkan, berdasarkan laporan keuangan perusahaan, pendapatan
MPOW menyusut 21,11% secara tahunan atawa
year-on-year (yoy) dari semula Rp 49,19 miliar di tahun 2019 menjadi Rp 38,81 miliar di tahun 2020. Seiring dengan penurunan pendapatan, MPOW membukukan rugi tahun berjalan sebesar Rp 4,99 juta di tahun lalu. Padahal, di tahun 2019,
MPOW masih mampu mengantongi laba tahun berjalan sebesar Rp 3,07 miliar. Di tiga bulan pertama tahun ini, kinerja
MPOW menunjukkan perbaikan. Berdasarkan laporan keuangan interim perusahaan, pendapatan MPOW tumbuh 52,83% yoy dari Rp 6,99 miliar menjadi Rp 10,69 miliar pada kuartal pertama 2021.
Baca Juga: Kinerja Megapower Makmur (MPOW) tertekan di kuartal III 2020 Bersamaan dengan pendapatan yang mendaki, rugi tahun berjalan
MPOW juga susut dari Rp 23 miliar di periode Januari-Maret 2020 menjadi Rp 2,15 miliar di periode yang sama tahun ini. “Pertumbuhan pendapatan di atas terjadi karena adanya permintaan penambahan pasokan daya oleh PLN dan penyusutan rugi tahun berjalan dikarenakan adanya perbedaan selisih kurs pada perbandingan yoy tersebut,” terang Arif.
Perihal penjajakan proyek-proyek baru, Arif masih enggan buka-bukaan. Yang terang, bahwa upaya penjajakan proyek baru akan dilakukan dengan mempertimbangkan dampak pandemi Covid-19. “Tentunya saat ini pemilihan lokasi, arah pasokan, model bisnis, belanja modal dan sumber pendanaan terhadap rencana tersebut belum dapat diungkapkan oleh perusahaan,” kata Arif. Saat ini, pembangkit listrik
MPOW meliputi PLTD Toboali dan PLTD Muntok di wilayah Bangka, PLTD Bengkalis di wilayah Riau dan PLTM Bantaeng–1 di wilayah Sulawesi Selatan dengan total kapasitas 18,2 megawatt (MW). Seluruh listrik yang dihasilkan oleh pembangkit tersebut dijual ke PLN.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Anna Suci Perwitasari