Megawati: Jokowi punya getaran seperti Bung Karno



JAKARTA. Pidato politik Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarno dalam forum Rapat Kerja Nasional III (Rakernas III) menjadi panggung bagi Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo. Pasalnya, Mega memuji Jokowi berkali-kali. Salah satunya, Jokowi dianggap Mega memiliki getaran layaknya proklamator Bung Karno. Pujian Mega ini bermula dari ceritanya soal berita dalam surat kabar hari ini. Mega mengaku terhenyak saat membaca berita."Saya biasa baca koran pagi-pagi, tapi tadi saya terhenyak tapi setelah itu saya tersenyum karena di dalam ulasannya disebutkan saya diminta jadi ibu bangsa dengan alasan bla-bla-bla," ucap Mega.Mega mengaku tersanjung akan sebutan Ibu Bangsa dan sekaligus bingung. Presiden kelima RI itu mempertanyakan tentang makna dari sebutan Ibu Bangsa."Saya tersanjung tapi rasa penghormatan itu terlalu dini disematkan di pundak saya," katanya.Menurut Mega, sebutan itu lebih pantas disematkan kepada bapak proklamator, Bung Karno."Saya ajak untuk merenung sejenak, bagaimana nasib Bung Karno. Nah makanya, tadi saya rasa Pak Jokowi mendapatkan getaran itu," puji Megawati.Kembali, tepuk tangan gemuruh di ruangan Econvention Ancol. Seluruh pengurus PDI Perjuangan menyambut pujian Mega atas Jokowi itu."Loh buat apa tepuk-tepuk tangan, baru dapat getaran loh. Belum habis kok sudah begitu (tepuk tangan). Itu namanya reaktif," imbuhnya.Sebelum Rakernas dibuka, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo yang juga kader PDI Perjuangan naik ke atas panggung. Jokowi yang mengenakan jas merah itu langsung membuka map di tangannya dan sebuah pernyataan "Dedication of Life", yang pernah dikatakan Soekarno pada 10 September 1966, itu pun mengalir dari mulut salah satu kandidat kuat capres ini.Berikut adalah teks "Dedication of Life" yang dibacakan Jokowi dalam Rakernas PDI Perjuangan:"Saja adalah manusia biasa.Saja tidak sempurna.Sebagai manusia biasa saja tidak luput dari kekurangan dan kesalahan.Hanja kebahagiaanku ialah dalam mengabdi kepada Tuhan, kepada Tanah Air, kepada bangsa.Itulah dedication of life-ku.Djiwa pengabdian inilah jang mendjadi falsafah hidupku, dan menghikmati serta mendjadi bekal-hidup dalam seluruh gerak hidupku.Tanpa djiwa pengabdian ini saja bukan apa-apa.Akan tetapi dengan djiwa pengabdian ini, saja merasakan hidupku bahagia,- dan manfaat.Soekarno, 10 September 1966".Seusai membacakannya, tepuk tangan sontak membahana di dalam ruang Rakernas. Tak lama berselang dan dengan penuh percaya diri, Jokowi yang mengenakan jas merah langsung menuruni panggung dan menuju tempat duduknya semula. (Sabrina Asril/Kompas.com)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Barratut Taqiyyah Rafie