JAKARTA. Pemerintah harus bersiap-siap menghadapi inflasi yang kemungkinan akan terjadi Mei ini. Inflasi ini lantaran memasuki libur sekolah.Direktur Perencanaan Makro Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) Bambang Prijambodo mengatakan, inflasi juga berlanjut hingga Juni. "Ini kan yang rutin kemudian ada masalah komoditi yang bergejolak," katanya Rabu (4/5).Cuma, Bambang belum mengetahui berapa tingkat inflasi akan terjadi. Yang jelas, dia mengatakan inflasi Mei masih rendah sebab tertekan oleh penguatan rupiah.Ke depannya, Bambang memprediksikan, inflasi inti akan mengalami kenaikan. Menurutnya, kenaikan inflasi inti ini terjadi karena pergerakan ekonomi Indonesia. "Jadi memang konsekuensi ekonomi yang meningkat itu akan tercermin dari inflasi inti (yang meningkat),” terangnya.Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Rusman Heriawan pun sependapat. Ia memperkirakan masa deflasi berakhir di April lalu. Memasuki Mei ini, dia bilang bakal terjadi inflasi namun masih rendah. "Hanya sekitar 0%," katanya.Rusman mengatakan sinyal terjadi inflasi ini sudah terlihat dari kenaikan harga beras. Dia bilang harga gabah di tingkat petani sudah mulai meningkat. Dia khawatir kenaikan harga gabah akan mendorong harga beras apalagi hasil panen berkurang.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Mei bakal terjadi inflasi
JAKARTA. Pemerintah harus bersiap-siap menghadapi inflasi yang kemungkinan akan terjadi Mei ini. Inflasi ini lantaran memasuki libur sekolah.Direktur Perencanaan Makro Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) Bambang Prijambodo mengatakan, inflasi juga berlanjut hingga Juni. "Ini kan yang rutin kemudian ada masalah komoditi yang bergejolak," katanya Rabu (4/5).Cuma, Bambang belum mengetahui berapa tingkat inflasi akan terjadi. Yang jelas, dia mengatakan inflasi Mei masih rendah sebab tertekan oleh penguatan rupiah.Ke depannya, Bambang memprediksikan, inflasi inti akan mengalami kenaikan. Menurutnya, kenaikan inflasi inti ini terjadi karena pergerakan ekonomi Indonesia. "Jadi memang konsekuensi ekonomi yang meningkat itu akan tercermin dari inflasi inti (yang meningkat),” terangnya.Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Rusman Heriawan pun sependapat. Ia memperkirakan masa deflasi berakhir di April lalu. Memasuki Mei ini, dia bilang bakal terjadi inflasi namun masih rendah. "Hanya sekitar 0%," katanya.Rusman mengatakan sinyal terjadi inflasi ini sudah terlihat dari kenaikan harga beras. Dia bilang harga gabah di tingkat petani sudah mulai meningkat. Dia khawatir kenaikan harga gabah akan mendorong harga beras apalagi hasil panen berkurang.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News