Mei, BTPN Terbitkan Obligasi Rp 700 Miliar



JAKARTA. Rencana Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN) Tbk untuk menerbitkan obligasi BTPN II tinggal selangkah lagi. Bila tidak ada aral melintang bank BTPN akan menerbitkan obligasi ini pada Mei 2010.Wakil Direktur Utama Bank BTPN Ongki Wanadjati Dana mengatakan, saat ini, Bank BTPN sudah mendaftarkan penerbitan obligasi tersebut kepada BApepam-LK."Kalau tidak ada masalah akan di Bapepam, pertengahan Mei ini sudah bisa diterbitkan," ujarnya.Ongki bilang alasan pihaknya menerbitkan obligasi pada bulan Mei ini karena tidak terlalu tingginya suku bunga obligasi saat ini dan bagusnya kondisi perekonomian tahun ini."Dengan kondisi ini daya serap pasar terhadap obligasi kami akan tinggi. Bunga obligasi kami sangat kompetitif," ujarnya.Dana hasil penerbitan obligasi ini nantinya akan digunakan untuk menopang ekspansi kredit BTPN. Tahun ini BTPN menargetkan pertumbuhan kredit baru sebesar Rp 5-6 triliun. Tahun lalu outstanding kredit BTPN Rp 15,7 triliun. Komposisinya, kredit mikro 40% dan kredit pensiunan 60%.Sumber pendanaan tak hanya dari obligasi. Maklum, BTPN sedang melakukan penjajakan untuk sumber dana lainnya. Namun, BTPN masih memiliki pinjaman jangka panjang dari International Finance Corporation (IFC) sebesar US$ 70 juta yang belum semuanya digunakan. "Karena, penyaluran kredit kami menggunakan denominasi rupiah perlu waktu untuk mempersiapkan swap. Saat ini BTPN belum menjadi bank devisa," tambahnya.Untuk menyokong penyaluran kredit,BTPN juga akan memperluas jaringan. Tahun ini, BTPN berencana membuka 20 hingga 30 kantor cabang, terutama di luar Pulau Jawa. Sepanjang 2009, BTPN telah meningkatkan jaringan kantor.

Di antaranya dengan membuka 493 kantor BTPN Mitra Usaha Rakyat. Sehingga jaringan distribusi BTPN mencapai 1.030 kantor,termasuk 539 kantor BTPN Mitra Usaha Rakyat.Tahun lalu, BTPN berhasil membukukan kenaikan laba bersih 11% menjadi Rp 420,4 miliar. Asetnya tumbuh 63% menjadi Rp 22,3 triliun, dan NPL turun dari 0,59% di 2008 menjadi 0,51% di 2009. Tahun ini, BTPN tidak akan membagikan deviden. Pasalnya, laba bersih tahun lalu akan dijadikan laba ditahan. "Laba ditahan mencerminkan komitmen dan konsistensi pemegang saham dalam mendukung dan memperkuat bisnis PTPN ke depan," ujar Direktur Utama Jerry Ng dalam rilisnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Johana K.