Solo. Jumlah kredit yang disalurkan oleh perbankan konvensional di eks Karesidenan Surakarta kepada masyarakat hingga Mei 2016 mengalami kenaikan 10% dengan total kredit sebesar Rp 154,6 triliun. Sedangkan kredit yang lewat BPR mengalami kenaikan 14% yaitu sebesar Rp 4,169 triliun. Sedangkan pengumpulan dana pihak ketiga (DPK) oleh bank umum naik 20,22% mencapai Rp 54,12 triliun, sedangkan DPK BPR dan BPRS tumbuh 21% mencapai sebesar Rp 3,843 triliun. Kepala Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Solo Laksono Dwionggo, mengatakan, tingginya pertumbuhan kredit menunjukkan masih solidnya industri perbankan di wilayah eks Karesidenan Surakarta. Dari sisi penyaluran dana, fungsi intermediasi perbankan berjalan dengan baik.
Mei, kredit di Solo melesat, NPL juga naik
Solo. Jumlah kredit yang disalurkan oleh perbankan konvensional di eks Karesidenan Surakarta kepada masyarakat hingga Mei 2016 mengalami kenaikan 10% dengan total kredit sebesar Rp 154,6 triliun. Sedangkan kredit yang lewat BPR mengalami kenaikan 14% yaitu sebesar Rp 4,169 triliun. Sedangkan pengumpulan dana pihak ketiga (DPK) oleh bank umum naik 20,22% mencapai Rp 54,12 triliun, sedangkan DPK BPR dan BPRS tumbuh 21% mencapai sebesar Rp 3,843 triliun. Kepala Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Solo Laksono Dwionggo, mengatakan, tingginya pertumbuhan kredit menunjukkan masih solidnya industri perbankan di wilayah eks Karesidenan Surakarta. Dari sisi penyaluran dana, fungsi intermediasi perbankan berjalan dengan baik.