Mei, kredit tambang BNI turun 15,7%



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penyaluran kredit oleh bank ke sektor pertambangan masih turun. Hingga Mei 2018, berdasarkan analisis uang beredar Bank Indonesia (BI), proyeksi pertambangan dan penggalian mengalami penurunan 16,9% secara tahunan atau year on year (yoy).

Bila pada Mei 2017 penyaluran tambang mencapai Rp 114,2 triliun, pada Mei 2018 hanya Rp 95,7 triliun.

Rinciannya, kredit investasi pertambangan dan penggalian pada Mei 2018 turun 21,6% yoy menjadi Rp 45,8 triliun. Sedangkan kredit modal kerja pertambangan dan penggalian pada Mei 2018 turun 10,7% yoy menjadi Rp 49,9 triliun pada Mei 2018.


Salah satu bank yang mengalami penurunan penyaluran kredit tambang adalah PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI). Menurut Herry Sidharta, Wakil Direktur Utama BNI penyaluran kredit sektor pertambangan BNI per Mei 2018 turun 15,7% yoy menjadi Rp 11,5 triliun.

Meski turun, Herry mengaku kualitas kredit pertambangan BNI terus membaik. Hal ini tecermin dari rasio kredit macet atau non performing loan (NPL) bank dengan kode saham BBNI ini cukup rendah yakni 0,4% pada Mei 2018.

" BNI tetap menyalurkan kredit sektor pertambangan. Namun selektif terhadap debitur-debitur yang menjadi pemain di sektor ini," ujar Herry kepada Kontan beberapa waktu lalu.

Herry optimisme kondisi pertambangan yang menunjukkan indikasi positif dan membaik. Sampai dengan akhir tahun, BNI memproyeksi kredit pertambangan relatif stabil di kisaran Rp 11 triliun.

Asal tahu saja, BNI pada Mei 2018 menyalurkan kredit sebesar Rp 421,38 triliun. Tumbuh 12,36% yoy, sebab Mei 2017 hanya Rp 375.01 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto