Mei, PLN segera terbitkan global bond



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) akan segera menerbitkan global bond pada Mei 2018. Rencananya hasil penerbitan surat utang itu sebagian akan digunakan untuk membayar utang jangka panjang.

Saat ini pihak PLN tengah mengadakan roadshow yang sudah dijadwalkan ke tiga negara. Yakni Amerika Serikat, Hongkong dan Singapura.

Kepala Satuan Komunikasi Korporat PLN, I Made Suprateka membenarkan dalam waktu dekat PLN akan menerbitkan obligasi internasional. "Rencana akhir April ini atau awal Mei 2018. Sudah dijelaskan juga tadi oleh pak Dirut (Sofyan Basir). Bahwa kita memang sedang roadshow ke Amerika, Hongkong dan Singapura," terangnya saat ditemui di Gedung DPR, Selasa (24/4).


Hanya saja, Made belum mau menyebutkan berapa nilai emisi global bond yang akan diterbitkan. Ia hanya bilang angkanya tidak melebihi US$ 1 miliar. Menurutnya penerbitan itu untuk biaya operasional PLN dan investasi proyek-proyek milik PLN.

"Bisa saja (untuk bayar utang). Saya belum tahu persis. Karena utang jangka panjang yang suku bunganya tinggi itu bisa dibayar juga lewat global bond," terangnya.

Sayangnya Made juga belum mengetahui berapa besar porsi yang digunakan PLN dalam penerbitan global bond itu untuk membayar utang. Yang jelas, acuan bunganya akan dilihat dari market price supaya bisa lebih mudah untuk dimonitor.

Dari roadshow yang tengah dijalankan itu, indikasi penerbitan global bond akan memiliki tenor selama 10 tahun. Karena, kata Made, selama ini proyek pembangunn pembangkit listrik merupakan proyek jangka panjang. Dimana dalam satu proyek, baru bisa diselesaikan dalam jangka waktu empat sampai lima tahun. Bahkan, perlu waktu beberapa tahun untuk bisa break event point (BEP).

Direktur Perencanaan PLN, Syovfi Moekri membenarkan, ia bilang penerbitan global bond tergantung dari pasar. "Kalau pasar lagi bagus ya kita masuk. Tapi kalian tanya kita mau ngeluarkan komodo bond juga kita lihat pasarnya juga kalau lagi bagus ya kita terbitkan," ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi