Mei, Waskita tuntaskan akuisisi tol Cinere-Serpong



JAKARTA. PT Waskita Karya (Persero) Tbk bakal memiliki kendali yang lebih besar atas ruas tol Cinere-Serpong. Sebab, emiten pelat merah dengan kode saham WSKT di Bursa Efek Indonesia (BEI) itu bakal segera menuntaskan akuisisi ruas tol tersebut. Sejauh ini, WSKT menggenggam 20% saham ruas tol itu dan akan menambah porsi sahamnya menjadi 35%. Transaksi atas penambahan porsi saham itu saat ini sudah berada dalam tahap conditional sales purchase agreement (CSPA) dengan PT Thiess Contractors selaku pemegang 80% saham. "Masih CSPA, tapi finalisasi transaksinya akan tuntas akhir Mei," ujar Direktur Keuangan WSKT Tunggul Rajagukguk kepada KONTAN, Minggu (26/4). Sayang, Tunggul masih enggan merinci besaran nilai akuisisi tersebut. Yang pasti, perseroan telah memiliki kesiapan dana untuk memuluskan rencananya itu. Pada Juni tahun ini, WSKT bakal menggelar rights issu dengan target himpunan dana Rp 5,3 triliun. Rinciannya, sebesar Rp 3,5 triliun akan didapatkan melalui penyertaan modal negara melalui mekanisme penambahan jumlah saham. Sementara, sebesar Rp 1,8 triliun sisanya dari publik. Tunggul menambahkan, eksekusi right issue sudah akan dilakukan pada awal Juni, hingga akhir tahun ini. Dengan begitu ekuitas perseroan berpotensi mencapai Rp 8 triliun hingga Rp 9 triliun. Dengan jumlah tersebut, maka WSKT dapat meleverage ekuitasnya hingga dua kali lipat. "Kami sebenarnya masih bisa leverage hingga 3 kali, tetapi dengan 2 kali saja, kita bisa mendapatkan pinjaman perbankan sekitar Rp 16 triliun hingga Rp 18 triliun,” jelas Tunggul. Catatan juga, investasi ini dilakukan melalui anak usahanya, PT Waskita Toll Road. Strategi perseroan adalah membeli ruas tol lalu kemudian akan dijual lagi dimasa mendatang jika marjin dari investasi tersebut sekiranya sudah diperoleh. Setidaknya, sudah ada beberapa pihak yang menyatakan minatnya membeli ruas tol ini. Tak cuma PT Jasa Marga (Persero) Tbk, PT Astratel Nusantara juga minat. Sebelumnya, Jasa Marga ingin mengambil alih tol Cinere–Serpong bersamaan dengan ruas tol Solo–Ngawi–Kertosono yang juga dimiliki PT Theiss Contractor Indonesia. Bahkan, PT Jasa Marga Tbk mengklaim sudah menyiapkan dana sekitar Rp 2 triliun untuk membiayai rencananya itu. Sementara, Astratel yang merupakan anak usaha Astra Group berharap, dengan mengakuisisi tol Cinere–Serpong sepanjang 10,14 kilometer itu, mereka akan bisa menyambungkan ruas tol Kunciran–Serpong yang mereka garap.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Uji Agung Santosa