Mekanisme akuisisi tak jelas, BHIT terkoreksi



JAKARTA. Rencana aksi korporasi PT Bhakti Investama Tbk (BHIT) mencaplok empat ruas jalan tol milik PT Bakrieland Development Tbk (ELTY) mendapat respons beragam di pasar saham. Harga BHIT, kemarin (13/11), melemah 1,89% menjadi Rp 520 per saham. Sebaliknya, harga saham ELTY, menguat hingga 3,51% menjadi Rp 59 per saham.

Analis AM Capital, Janson Nasrial, mengatakan, spekulasi mengenai mekanisme transaksi akuisisi itu membuat investor wait and see terhadap BHIT. Apalagi ditengarai, pembebasan lahan jalan tol milik ELTY yang disasar BHIT masih belum mulus.

Namun, Janson menilai, tekanan terhadap saham BHIT hanya sementara. Jika perseroan itu sudah memutuskan skema transaksi proyek infrastruktur ini, saham BHIT akan kembali stabil.


Secara struktur permodalan, BHIT sebaiknya membeli proyek ini melalui equity swap dibandingkan dengan pinjaman bank. Sebab, apabila pembelian proyek ini menggunakan pinjaman perbankan, itu akan mempengaruhi struktur permodalan BHIT.

Sayang, manajemen BHIT masih bungkam untuk menjelaskan lebih detail akuisisi ruas tol itu. Spekulasi yang berkembang, total nilai transaksi ini bisa mencapai sekitar Rp 5 triliun.

Adapun keempat ruas jalan tol yang akan dibeli itu adalah Kanci-Pejagan sepanjang 35 kilometer (km), Pejagan-Pemalang (56 km) dan Pasuruan-Probolinggo (45 km) dan Ciawi-Sukabumi (54 km). Selain itu, BHIT juga dikabarkan akan mengakuisisi tanah Bakrieland di Lido, Sukabumi, Jawa Barat.

Ekspektasi pasar, ELTY berencana menjual tol miliknya untuk membayar utang yang menggunung. Janson bilang, debt to EBITDA anak usaha Bakrie Group ini sudah mencapai 5 kali. "Ini sudah kritis, jadi sepertinya penjualan tol itu mau tidak mau akan menjadi solusi," kata dia.

Head of Investor Relations Bakrieland Development, Nuzirman Nurdin, mengatakan, ELTY tidak pernah memberikan pernyataan akan melepas proyek tolnya kepada perusahaan tertentu. "Yang berminat banyak, dan akan diselesaikan sampai akhir tahun ini," ujarnya. Selain BHIT, tol ELTY ini juga diminati oleh Jasa Marga (JSMR) dan CMNP.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Djumyati P.