Meksiko menyumbang lebih dari 7% kematian yang dikonfirmasi secara global



KONTAN.CO.ID -  MEXICO CITY. Meksiko mencatat 100.000 kematian akibat virus corona yang dikonfirmasi, beberapa hari setelah melewati satu juta infeksi. Data resmi menunjukkan pada Kamis.

Jumlah kematian resmi Meksiko akibat COVID-19, penyakit pernapasan yang disebabkan oleh virus tersebut, termasuk yang tertinggi di seluruh dunia dan di Amerika, hanya tertinggal dari Amerika Serikat dan Brasil.

Dengan populasi sekitar 125 juta, Meksiko menyumbang lebih dari 7% kematian yang dikonfirmasi secara global, menurut analisis Reuters. Angka kematiannya hampir 10% lebih tinggi daripada negara lain yang telah melaporkan lebih dari satu juta kasus.


Wabah Meksiko kemungkinan diperburuk oleh rumah sakit umum yang kekurangan dana secara kronis serta ekonomi informal yang besar di mana jutaan orang harus meninggalkan rumah setiap hari untuk mencari nafkah. Pejabat pemerintah mengakui bahwa penghitungan tersebut hampir pasti hanya mencerminkan sebagian kecil dari jumlah kematian sebenarnya.

Baca Juga: California berlakukan jam malam, demi mengerem penyebaran virus corona

Sejak awal pandemi, pemerintah telah menghindari pengambilan utang untuk mendanai bailout bagi bisnis atau pembayaran tunai bagi pekerja. Pendekatan yang berbeda dari banyak negara lain yang berusaha meredam pukulan ekonomi.

Korban tewas kementerian kesehatan mencapai 100.104 pada Kamis, naik 576 dari hari sebelumnya. Hampir dua pertiga dari kematian yang dilaporkan sejauh ini adalah laki-laki, data resmi menunjukkan. Angka kementerian sendiri mencantumkan lebih dari 15.000 kematian "terduga" tambahan.

Usia rata-rata dari kematian akibat COVID-19 adalah 64 tahun. Kota Meksiko dan pinggiran kota yang padat, rumah bagi lebih dari 20 juta orang telah menyumbang kasus terbanyak.

“Di Meksiko, kurva tidak pernah datar,” Lia Limon Garcia, mantan anggota kongres oposisi, menulis di kolom di surat kabar harian El Universal, mengkritik apa yang dia gambarkan sebagai “nada kemenangan” palsu dari para pejabat tinggi.

Selanjutnya: WHO memperingatkan gelombang kedua virus corona yang mematikan di Timur Tengah

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .