Meksiko segera tandatangani kesepakatan vaksin virus corona dengan Pfizer



KONTAN.CO.ID - MEKSIKO CITY. Pemerintah Meksiko akan menandatangani kontrak dengan perusahaan farmasi Pfizer untuk pengiriman vaksin virus corona. Hal itu diungkapkan Wakil Menteri Kesehatan Hugo Lopez-Gatell pada Selasa (1/12).

Pfizer telah mengirimkan rincian tentang vaksinnya kepada regulator kesehatan Meksiko, Cofepris, dan menteri luar negeri negara itu pada bulan lalu. Pemerintah Meksiko pun mengharapkan vaksin virus corona buatan Pfizer akan tiba di Meksiko pada bulan ini.

Lopez-Gatell menambahkan, kontrak dengan Pfizer, yang mengembangkan vaksinnya dengan mitra Jerman BioNTech SE, diharapkan akan ditandatangani oleh Menteri Kesehatan Jorge Alcocer pada Rabu (2/12). Kementerian Keuangan juga membuat rencana untuk memastikan Meksiko telah menyisihkan cukup uang untuk membayar Pfizer dan vaksin lainnya.


Kontrak Meksiko dengan Pfizer akan mencakup cara-cara untuk meminimalkan tantangan yang terkait dengan vaksin virus corona, yang mengharuskannya diangkut dan disimpan pada suhu -70 derajat Celcius (-94 F).

Baca Juga: Bisnis Indofarma dan Itama Ranoraya akan terkatrol jarum suntik untuk vaksin corona

Kontrak yang akan ditandatangani ini termasuk ketentuan pendistribusiannya sedekat mungkin dengan titik pakai sehingga jangka waktu deep beku diperpendek, jarak yang ditempuh diperpendek, jelas Lopez-Gatell.

Dia bilang, militer Meksiko akan membantu proses vaksinasi virus corona ini.

Lopez-Gatell menambahkan, bahwa unit Janssen Johnson & Johnson telah memulai uji klinis virus corona di Meksiko, di mana perusahaan ingin memiliki hingga 20.000 subjek uji coba.

Kementerian Kesehatan Meksiko pada hari Selasa melaporkan 8.819 kasus infeksi virus corona baru yang dikonfirmasi dan 825 kematian tambahan, sehingga total infeksi virus corona di negara itu menjadi 1.122.362 kasus dan 106.765 kematian.

Pemerintah mengatakan, jumlah sebenarnya orang yang terinfeksi kemungkinan jauh lebih tinggi daripada kasus yang dikonfirmasi.

Selanjutnya: Dokumen bocor: China bohong tentang data kasus Covid-19 dan salah penanganan pandemi

Editor: Anna Suci Perwitasari